SUKABUMI, KABAR.ID- BPBD Kabupaten Sukabumi bergerak cepat
melakukan upaya penanganan darurat pascagempa yang terjadi pada Selasa
(10/3).
Mereka mendirikan tenda untuk menampung 173 warga Kampung Cipicung, Desa Kabandungan, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi.
Informasi tersebut diperolah Kabar.id dari Agus Wibowo Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.
Data sementara BPBD mencatat 3 orang luka ringan. Mereka telah
mendapatkan perawata di klinik kesehatan terdekat. Tidak ada korban jiwa
pascagempa yang dirasakan kuat sekitar 5 detik di Kabupaten Sukabumi
ini.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Sukabumi menyebutkan 202 rumah di wilayah
Kabupaten Sukabumi mengalami kerusakan. Rincian kerusakan sebagai
berikut rumah rusak berat (RB) 48 unit, rusak sedang (RS) 91 dan rusak
ringan (RR) 63.
Dampak kerusakan rumah tersebar di Kecamatan Kalapanunggal, Cidahu dan
Kabandungan. Total kerusakan di Kalapanunggal berjumlah 166 unit dengan
rincian RB 41 unit, RS 75 dan RR 50.
Rumah rusak di Kecamatan Cidahu total 11 unit dengan rincian rumah RS 7
unit dan RR 4, sedangkan di Kecamatan Kabandungan total rumah rusak
berjumlah 25 unit, RB 7 unit, RS 9 dan RR 9. Satu masjid di kecamatan
ini juga mengalami kerusakan dengan kategori sedang.
Sementara itu, gempa yang juga dirasakan di wilayah Kabupaten Bogor
meimbulkan dampak kerusakan tempat tinggal. BPBD Kabupaten Bogor
mencatat total kerusakan rumah di Kecamatan Pamijahan berjumlah 20 unit,
dengan rincian rumah RB 7 unit, RS 9 dan RR 4.
Kerusakan rumah tersebut tersebar di Desa Gunungbunder 1 dengan rumah RR
1 unit, Cibunian rumah RS 9 dan RR 1, Purwabakti rumah RB 7 unit,
Cibitung Kulon rumah RR 1 unit dan Pasarean rumah RR 1.
TRC BPBD Kabupaten Sukabumi saat ini sedang melakukan kaji cepat di
wilayah Kecamatan Kalapanunggal, sedangkan TRC BPBD Kabupaten Bogor
telah berada di Kecamatan Pamijahan untuk kaji cepat. Dalam melakukan
kaji cepat, TRC BPBD mengalami kesulitan saat kaji cepat di dua desa di
Kecamatan Klapanungga karena listrik padam.
Berdasarkan laporan, gempa terasa di sejumlah wilayah meliputi; Kota
Bogor sekitar 4-6 detik, terasa sedang hingga kuat di Kota Sukabumi
sekitar 4-5 detik, terasa lemah di Kabupaten Lebak, Banten dan terasa
lemah di Jakarta sekitar 5-8 detik dan terasa sedang di Kecamatan
Pamijahan, Kabupaten Bogor.
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pusat gempa
yang mengguncang wilayah Sukabumi pada pukul 17.18 WIB tersebut berada
pada koordinat 6.81 LS dan 106.66 BT, atau tepatnya berlokasi di darat
pada jarak 23 kilometer arah Timur Laut Kota Pelabuhan Ratu, Kabupaten
Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 10 kilometer.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa
bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas
sesar lokal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi
memiliki mekanisme pergerakan mendatar (Strike-Slip Fault).
Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempa
pendahuluan (foreshock) dengan magnitudo 3,2 sekitar sembilan menit
sebelum gempa susulan atau sekitar pukul 17.09 WIB. Hasil pemodelan
menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.(Wan)