Beranda Uncategorized Wapena, Komunitas Wartawan Peduli Bencana Bali Jadi Peninggalan Berharga Sutopo

Wapena, Komunitas Wartawan Peduli Bencana Bali Jadi Peninggalan Berharga Sutopo

1
0

JAKARTA, KABAR.ID- Seperti kata pepatah“gajah mati meninggalkan gading, harimau mati
meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama” orang baik, meski
sudah meninggal, ia masih tetap dikenang.

Ingatan para pegiat kebencanaan, akan selalu mengenang almarhum
Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat
(Pusdatinmas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dikenal
sebagai informan kebencanaan yang handal yang meninggalkan banyak jejak
dalam pengurangan resiko bencana di Indonesia.

Salah satu diantaranya seperti dipaparkan Kepala Pelaksana Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali I Made Rentin. Rentin
mengatakan terbentuknya Wartawan Peduli Bencana (Wapena) Bali menjadi
salah satu peninggalan berharga dari Sutopo Purwo Nugroho.

“Tahun 2015, Beliau memelopori terbentuknya Wapena Bali, sebuah wadah
bagi insan pers yang secara khusus melakukan peliputan terhadap
kebencanaan di Bali. Saat terbentuk, Beliau langsung memberi pembekalan,
dan para awak media merasa sangat senang karena banyak mendapat
pengalaman serta transfer pengetahuan dari Pak Topo,” kata Rentin, di
Denpasar, seperti dikutip dari Okezone.com.

Bagi Rentin, Sutopo yang merupakan “Sang Penyampai Informasi Bencana”
itu adalah sosok yang sangat inspiratif dengan cara kerjanya yang cepat
dan tidak mengenal lelah.

Sesungguhnya, BPBD Bali sudah mengagendakan sebuah acara dengan
Sutopo Purwo Nugroho yaitu pembekalan dan peningkatan kapasitas pers.

“Awalnya kami telah sepakat tanggal 22 Juni yang lalu Beliau hadir di
Bali bersamaan dengan Pentas Seni Wayang Cenkblong, budaya sadar
bencana, serangkaian HUT Kota Amlapura, tetapi karena berobat ke
Guangzhou maka rencana ke Bali pun tertunda,” ujarnya.

BPBD Provinsi Bali, lanjut dia, memiliki pusdalops (pusat
pengendalian dan operasional) yang sesungguhnya secara peran dan fungsi
hampir sama dengan Pusdatin BNPB. Pusdalops adalah pusat data dan
informasi bagi kebencanaan di Bali.

“Kami berkomitmen meneruskan spirit dan semangat yang diwariskan oleh Pak Topo melalui Pusdalops BPBD Bali ini,” tutur Rentin.

Atas dorongan Ketua PWI Provinsi Bali IGB Dwikora Putra, di awal
2019, BPBD Bali membentuk TRC (Tim Reaksi Cepat) News. TRC News adalah
tim humas di Pusdalops yang diberi tugas tidak hanya menyediakan data
dan informasi tetapi juga melakukan respons cepat pemberitaan terhadap
kondisi terkini.

TRC News rohnya terlahir dari semangat dan dedikasi yang ditunjukkan
oleh Pak Topo, dalam dua hal yaitu pertama, menyajikan data dan
informasi lengkap serta akurat, kedua dengan sabar dan detail melayani
semua insan pers. Jadi spiritnya data yang akurat dan melayani dengan
hati.

“Sejalan dengan spirit itu dan saya banyak belajar dari cara kerja
Pak Topo, maka sehari setelah saya dilantik sebagai Kalaksa BPBD
Provinsi Bali pada 7 Februari 2019, saya mengeluarkan Layanan Call Back
Kalaksa BPBD Bali sebuah layanan telepon kembali kepada semua pihak.
Jika ingin wawancara atau ada kepentingan apa pun dengan saya, dan Anda
cumi saja (cuma misscall) dan saya akan telepon balik,” ucapnya.

Hal tersebut, lanjut Rentin, sebagai wujud dan komitmennya dalam
mengemban tugas mulia di bidang penanggulangan bencana, karena menyadari
BPBD tidak bisa berdiri sendiri dan harus bersinergi dengan semua
pemangku kepentingan.(OZ/DC/han/Wan)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini