NEW YORK, KABAR.ID- Memasuki hari kedua rangkaian kegiatan Sidang ke-74 Majelis Umum PBB di
New York, Selasa (24/9), Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan
tujuh pertemuan bilateral dengan mitranya dari Rumania, Aljazair,
Solomon Islands, Guatemala, Estonia, Ceko, serta dengan Presiden Majelis
Umum PBB.
“Kerja sama ekonomi, pengarusutamaan isu perempuan, serta isu
Palestina di Dewan Keamanan PBB menjadi fokus pembicaraan saya dengan
negara sahabat di hari kedua ini,” kata Retno dalam keterangan tertulis
Kemlu RI, Rabu.
Untuk meningkatkan kerja sama ekonomi, Indonesia akan terus mendorong pembentukan instrumen perdagangan bilateral seperti preferential trade agreement (PTA) serta mengajak kolaborasi pihak swasta dan BUMN.
“Dengan Aljazair, misalnya, Indonesia mengusulkan agar kedua negara
memiliki PTA. Saya juga menyampaikan keinginan WIKA dan Pertamina
memperluas business engagement di Aljazair,” ujar Menlu.
Kehadiran Pertamina dan WIKA di Aljazair selama ini telah menuai
banyak pujian dan menjadi contoh nyata keberhasilan BUMN Indonesia di
luar negeri.
Selain itu, meskipun terletak jauh dari Indonesia, Menlu Retno
menekankan pentingnya memulai inisiatif-inisiatif baru untuk mendorong
interaksi ekonomi – Indonesia dengan negara-negara sahabat di wilayah
Eropa Tengah dan Timur, serta
Amerika Selatan dan Karibia saat berbicara dengan menlu Guatemala dan Ceko.
“Saya mengundang negara sahabat untuk hadir dalam Forum Bisnis
Indonesia-Amerika Latin dan Karibia, serta forum bisnis negara-negara visegrad yang akan dilaksanakan di Jakarta,” tutur dia.
Pertemuan tersebut akan diselenggarakan di Serpong, Banten, pada 14-15 Oktober 2019 atas inisiatif Indonesia.
Dalam pertemuan bilateral, Menlu Retno secara khusus juga membahas mengenai kontribusi perempuan dalam perdamaian dan keamanan.
“Sebagai sesama perempuan, saya dan Menlu Rumania menekankan
pentingnya pengarusutamaan isu perempuan dalam kebijakan luar negeri dan
di forum global seperti PBB”, ujar Retno yang merupakan menlu perempuan
pertama di Indonesia.
Dalam pertemuan dengan Presiden Majelis Umum Tijani Muhammad Bande,
Menlu RI menekankan kembali dukungan Indonesia terhadap program program
Majelis Umum PBB.
Indonesia mendukung program dan prioritas Presiden SMU PBB yang baru
khususnya dalam memperkuat nilai-nilai multilateralisme yang saat ini
sedang menghadapi tantangan besar.
Isu Palestina juga tak luput dari pembahasan keduanya.
“Saya secara khusus juga membahas mengenai perkembangan isu Palestina
di PBB, karena isu ini isu prioritas bagi Indonesia,” kata Retno. (Ant/KI)