BALI, KABAR.ID- Konferensi lima tahunan Badan Lingkungan Hidup PBB (UNEP) kembali digelar, pertemuan ini kali ini bertempat di Bali.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya membuka
Pertemuan Intergovernmental Review (IGR) ke empat dari Global Program of
Action (GPA), di Nusa Dua Bali, Rabu (31/10/2018). Ini merupakan
pertemuan internasional negara-negara di dunia untuk perlindungan
lingkungan laut dari aktivitas-aktivitas berbasis lahan.
Pada
konferensi lima tahunan Badan Lingkungan Hidup PBB (UNEP) ini, hadir
sejumlah Menteri Lingkungan Hidup beserta perwakilan negara-negara
anggota UN Environment, NGO, para ahli, dan sejumlah anggota organisasi
yang diakreditasi UN Environment Assembly. Pada acara pembukaan turut
hadir Executive Director of UNEP dan Gubernur Bali.
konferensi lima tahunan Badan Lingkungan Hidup PBB (UNEP) ini, hadir
sejumlah Menteri Lingkungan Hidup beserta perwakilan negara-negara
anggota UN Environment, NGO, para ahli, dan sejumlah anggota organisasi
yang diakreditasi UN Environment Assembly. Pada acara pembukaan turut
hadir Executive Director of UNEP dan Gubernur Bali.
Menteri
Siti Nurbaya menegaskan Indonesia sangat berkomitmen dalam implementasi
perjanjian global. Terlebih lagi ekosistem laut dan pesisir mengalami
ancaman serius dari aktivitas berbasis laut dan darat, dan hingga 80
persen pencemaran laut berasal dari aktivitas manusia yang berbasis
daratan.
Siti Nurbaya menegaskan Indonesia sangat berkomitmen dalam implementasi
perjanjian global. Terlebih lagi ekosistem laut dan pesisir mengalami
ancaman serius dari aktivitas berbasis laut dan darat, dan hingga 80
persen pencemaran laut berasal dari aktivitas manusia yang berbasis
daratan.
”Untuk isu-isu pesisir dan laut,
Indonesia telah mengembangkan dan menerapkan sejumlah kebijakan,
strategi, dan program kerja nasional. Selain kebijakan nasional tentang
agenda 2030 untuk pembangunan berkelanjutan,” ungkap Menteri Siti
Nurbaya.
Indonesia telah mengembangkan dan menerapkan sejumlah kebijakan,
strategi, dan program kerja nasional. Selain kebijakan nasional tentang
agenda 2030 untuk pembangunan berkelanjutan,” ungkap Menteri Siti
Nurbaya.
Terkait dengan pengurangan dampak dari
kegiatan berbasis lahan, Presiden Jokowi telah mengeluarkan Peraturan
Presiden nomor 38 tahun 2018 yang membahas rencana aksi strategis untuk
memerangi sampah laut dari 2018 hingga 2025. Targetnya mampu mengurangi
sampah plastik hingga 70 persen.
kegiatan berbasis lahan, Presiden Jokowi telah mengeluarkan Peraturan
Presiden nomor 38 tahun 2018 yang membahas rencana aksi strategis untuk
memerangi sampah laut dari 2018 hingga 2025. Targetnya mampu mengurangi
sampah plastik hingga 70 persen.
Sebelumnya
Presiden Joko Widodo juga telah mengeluarkan Perpres 97 tahun 2017
tentang Kebijakan dan Strategi Nasional tentang Pengelolaan Sampah
(JAKSTRANAS).
Presiden Joko Widodo juga telah mengeluarkan Perpres 97 tahun 2017
tentang Kebijakan dan Strategi Nasional tentang Pengelolaan Sampah
(JAKSTRANAS).
”Ini melalui berbagai
pendekatan, dan semua kegiatannya melibatkan berbagai pemangku
kepentingan yang terkait dengan perlindungan lingkungan laut,” kata
Menteri Siti Nurbaya.
pendekatan, dan semua kegiatannya melibatkan berbagai pemangku
kepentingan yang terkait dengan perlindungan lingkungan laut,” kata
Menteri Siti Nurbaya.
Indonesia juga telah
mendesak komitmen dari 156 perusahaan untuk mengurangi sampah plastik
dan melakukan pembersihan pantai di 19 lokasi, serta rehabilitasi
terumbu karang di 23 lokasi.
mendesak komitmen dari 156 perusahaan untuk mengurangi sampah plastik
dan melakukan pembersihan pantai di 19 lokasi, serta rehabilitasi
terumbu karang di 23 lokasi.
Indonesia juga
telah meluncurkan Rencana Aksi Nasional untuk mengurangi limbah plastik
melalui berbagai kegiatan yang harus dilakukan oleh semua pemangku
kepentingan.
telah meluncurkan Rencana Aksi Nasional untuk mengurangi limbah plastik
melalui berbagai kegiatan yang harus dilakukan oleh semua pemangku
kepentingan.
”Kami juga telah menyelesaikan
evaluasi pada 18 kota pesisir dan hasilnya menunjukkan bahwa total
limbah plastik yang ditemukan di perairan kita jauh lebih sedikit dari
yang dikira,” kata Menteri Siti.
evaluasi pada 18 kota pesisir dan hasilnya menunjukkan bahwa total
limbah plastik yang ditemukan di perairan kita jauh lebih sedikit dari
yang dikira,” kata Menteri Siti.
Akan ada
beberapa sesi sidang selama dua hari penyelenggaraan IGR-4. Nantinya
perwakilan negara-negara akan menyepakati hasil review pelaksanaan
program aksi di tingkat global, regional, dan nasional selama periode
2012-2017, Future of the Global Programme of Action pada periode
2018-2022, dan program aksi yang akan dilaksanakan pada periode
2018-2022.
beberapa sesi sidang selama dua hari penyelenggaraan IGR-4. Nantinya
perwakilan negara-negara akan menyepakati hasil review pelaksanaan
program aksi di tingkat global, regional, dan nasional selama periode
2012-2017, Future of the Global Programme of Action pada periode
2018-2022, dan program aksi yang akan dilaksanakan pada periode
2018-2022.
Kesepakatan IGR-4 selanjutnya akan
dituangkan dalam ‘Bali Declaration on the Protection of the Marine
Environment From Land-Based Activities’.
dituangkan dalam ‘Bali Declaration on the Protection of the Marine
Environment From Land-Based Activities’.
”Saya
percaya bahwa forum IGR di Bali akan menghasilkan komitmen yang berguna
untuk memecahkan masalah pencemaran laut yang berasal dari kegiatan
berbasis lahan,” kata Menteri Siti.
percaya bahwa forum IGR di Bali akan menghasilkan komitmen yang berguna
untuk memecahkan masalah pencemaran laut yang berasal dari kegiatan
berbasis lahan,” kata Menteri Siti.
”Kegiatan
ini harus dilakukan oleh semua negara anggota dan diimplementasikan
dalam kerangka kerja sama antar negara dengan meningkatkan kapasitas di
bidang sumber daya manusia, pengetahuan, dan transfer teknologi,” tegas
Menteri Siti Nurbaya.
ini harus dilakukan oleh semua negara anggota dan diimplementasikan
dalam kerangka kerja sama antar negara dengan meningkatkan kapasitas di
bidang sumber daya manusia, pengetahuan, dan transfer teknologi,” tegas
Menteri Siti Nurbaya.
IGR-4 merupakan ajang
badan dunia PBB bidang lingkungan atau UNEP, dan akan berlangsung hingga
Kamis (1/11/2018). Tema yang diangkat IGR 4 yakni “Pollution in Ocean
and Land Connection”.
badan dunia PBB bidang lingkungan atau UNEP, dan akan berlangsung hingga
Kamis (1/11/2018). Tema yang diangkat IGR 4 yakni “Pollution in Ocean
and Land Connection”.
Indonesia dipercaya
menjadi tuan rumah, setelah pertemuan IGR ke-1 diselenggarakan di
Montreal, Kanada pada tahun 2001, pertemuan IGR ke-2 di Beijing, China
tahun 2006, dan pertemuan IGR ke-3 di Manila, Phillippina pada tahun
2012 dengan hasil berupa Manila Declaration.(Wan)
menjadi tuan rumah, setelah pertemuan IGR ke-1 diselenggarakan di
Montreal, Kanada pada tahun 2001, pertemuan IGR ke-2 di Beijing, China
tahun 2006, dan pertemuan IGR ke-3 di Manila, Phillippina pada tahun
2012 dengan hasil berupa Manila Declaration.(Wan)