Kategori: Tekno

  • Dorong Kolaborasi Warga, Pemprov DKI Jakarta Gelar JDCN

    Dorong Kolaborasi Warga, Pemprov DKI Jakarta Gelar JDCN

    JAKARTA, KABAR.ID- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyelenggarakan Jakarta Development Collaboration Network (JDCN) Forum 2020, 17-18 Desember mendatang. JDCN Forum 2020 merupakan inisiatif Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk merangkum dan mewadahi kolaborasi setiap warga Jakarta. 


    Disrupsi akibat pandemi Covid-19 mendorong perlunya perwujudan ide-ide kreatif yang dilakukan bersama-sama demi pemulihan situasi ekonomi dan sosial di Jakarta. Dengan mengangkat tema Redefining Our Future, JDCN Forum 2020 dibentuk agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dalam rangka berkontribusi bagi kemajuan Jakarta.



    Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan telah memberikan arahan yang jelas mengenai pendekatan pembangunan Jakarta menjadi kota 4.0. Karakteristik kota 4.0 mengacu pada peran pemerintah sebagai kolaborator atau penyedia platform dan peran masyarakat sebagai co-creators atau pencipta sekaligus pelaksana ide. Pemprov DKI Jakarta pun telah mengusung Jakarta: Kota Kolaborasi sebagai city branding yang mencerminkan karakteristik kota 4.0.

    Perwujudan kota 4.0 sebetulnya sudah terlihat dari berbagai kolaborasi antara pemerintah kota dan masyarakat, seperti pembangunan kampung bersama masyarakat, kolaborasi tanggap bencana (banjir), dapur qurban, christmas carol di jalan Thamrin, dan berbagai kegiatan lainnya. Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) menjadi salah satu manifestasi dari kolaborasi dalam menghadapi pandemi Covid-19. 


    Dengan adanya platform KSBB, calon kolaborator dapat berpartisipasi untuk membantu masyarakat yang rentan terdampak pandemi. Hingga saat ini, berbagai lapisan masyarakat bergabung bersama dan berhasil mengumpulkan 450.000 paket sembako, 170.000 paket makanan siap saji, 33.000 paket lebaran dan 2.300 paket THR.

    Ketua JDCN, Dr. Suharti Sutar mengatakan JDCN Forum 2020 merupakan platform yang disediakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mewadahi dan memotret kolaborasi baik antara pemerintah dan masyarakat maupun antar masyarakat sendiri.

    “Dalam paradigma kota 4.0, kolaborasi menjadi poin utama dalam membangun kota sehingga JDCN ini akan menampilkan cerita-cerita kolaborasi nyata yang sudah ada dan melalui forum-forum diskusi yang ada diharapkan dapat menginspirasi munculnya kolaborasi-kolaborasi baru di masa depan,” jelas Suharti dalam keterangan persnya  (8/12).

    Rangkaian acara JDCN Forum 2020 dibagi menjadi pre-event dan forum diskusi. Kegiatan kompetisi kolaborasi dengan masyarakat (Citizen Collaboration Diary Competition) menjadi kegiatan pre-event yang diselenggarakan mulai 1 November 2020. Masyarakat diajak untuk mengikuti beragam kompetisi, mulai dari kompetisi foto, video, yel-yel dan ide kolaborasi. Dengan harapan kompetisi ini bisa memberikan stimulus kepada masyarakat agar terus berkolaborasi.

    Sedangkan, kegiatan utama JDCN Forum yakni forum diskusi yang akan berlangsung selama dua hari pada 17-18 Desember 2020, dengan kegiatan pembukaan video bersama masyarakat, bincang komunitas, diskusi kebijakan publik, diskusi pleno internasional, penghargaan +Jakarta dan Pencapaian Seumur Hidup JDCN, serta pembukaan fitur Collaboration Wall pada website jdcn.plusjakarta.com. JDCN Forum 2020 dapat diakses secara gratis di website +Jakarta, website Detik.com dan rencananya juga akan dapat diakses di website CNN Indonesia.

    Bincang komunitas menjadi sesi yang mengajak komunitas dan publik untuk bergabung mendiskusikan topik-topik menarik dari berbagai sektor, mulai dari kesehatan, lingkungan, transportasi, budaya dan kesenian, teknologi dan lain sebagainya. Sesi diskusi berikutnya adalah Diskusi Kebijakan yang akan membahas masalah perkotaan dalam proses menghadapi tantangan akibat pandemi Covid-19. 

    Selain itu, JDCN Forum 2020 akan mendatangkan narasumber dari berbagai belahan dunia untuk bergabung pada sesi Diskusi Pleno Internasional yang akan membahas dan memberikan pandangan mengenai arah kebijakan kota ke depan.

    Sebagai platform untuk merayakan kolaborasi, JDCN Forum 2020 juga akan mengapresiasi dedikasi figur maupun institusi yang telah berkontribusi dalam upaya kolaborasi melalui sesi +Jakarta Award dan Penghargaan Seumur Hidup JDCN (JDCN Lifetime Achievement). 

    Penilaian dalam program penghargaan ini dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Masyarakat dapat memberikan rekomendasi finalis yang berhak untuk meraih penghargaan ini dengan mengunjungi poling di website Detik.com (kuantitatif) dan metode survey informasi yang akan dilakukan oleh jurnalis Detik.com (kualitatif).

    Dalam +Jakarta Award akan ada lima kategori penilaian, yaitu COVID-19 Collaborative Response, Equality and Empowerment, Art and Culture, Environmental Resilience dan Innovation and Technology. Dari lima kategori tersebut akan dipilih masing-masing satu figur atau kelompok yang terbaik dan otomatis masuk menjadi finalis pada Penghargaan Seumur Hidup JDCN (JDCN Lifetime Achievement Award). 

    Untuk kategori Penghargaan Seumur Hidup JDCN semua finalis akan dinilai berdasarkan kriteria komitmen sosok maupun lembaga tersebut dalam melakukan kolaborasi sepanjang hidupnya, memiliki karya nyata yang berdampak positif dari hasil kolaborasi yang dilakukan dan skala kolaborasi yang dilakukan, dimulai dari Kota Jakarta, lalu ke nasional atau luar negeri.

    Sebagaimana semangat yang dibangun, JDCN Forum 2020 merupakan hasil kolaborasi dengan banyak pihak baik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, BUMD dan pihak swasta. JDCN Forum 2020 terselenggara dengan baik berkat kerja sama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, PT Jakarta Tourisindo (Jakarta Experience Board) dan PT Trans Digital Media serta didukung para kolaborator, diantaranya Bank DKI, Pasar Jaya, Sarana Jaya, MRT Jakarta, PAM Jaya, Food Station, PT. JIEP, Transjakarta, Jakarta Infrastruktur Propertindo, Dharma Jaya, Jamkrida, Jakpro Ancol, Gojek dan Korn Ferry. 

    Diharapkan kolaborasi dapat berlanjut hingga tahun-tahun mendatang. Mengingat pentingnya JDCN Forum 2020, program ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Semoga JDCN Forum 2020 dapat menginisiasi dan menginspirasi kolaborasi-kolaborasi warga di masa depan sehingga tercipta kontribusi nyata bagi kemajuan kota Jakarta.(Mutma)

  • DKI Luncurkan Layanan Internet Gratis JakWIFI



    JAKARTA, KABAR.ID- Dalam rangka memberikan kemudahan mengakses internet bagi semua, menuju standar pelayanan kota berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meluncurkan program Internet Untuk Semua – JakWIFI. 


    JakWIFI adalah program peningkatan kualitas pelayanan publik melalui penyediaan wifi gratis di daerah-daerah yang tidak terjangkau layanan internet gratis, tersebar di 5 wilayah Kota dan 1 Kabupaten Administrasi. Saat ini, lebih difokuskan pada kawasan permukiman padat penduduk.


    Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan membuka peluncuran JakWIFI secara virtual bersama para Walikota/Bupati di wilayah masing-masing, jajaran Pemprov DKI Jakarta, Ketua Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL), Direktur Utama PT Bali Towerindo Sentra, serta perwakilan masyarakat, pada Jumat (28/8). 

    Gubernur Anies menyampaikan, kehadiran JakWIFI bertujuan lebih luas, bukan hanya untuk pendidikan, tetapi juga bagian dari penyediaan infrastruktur kota dan perluasan akses internet untuk kebutuhan masyarakat yang melingkupi banyak sektor, dari pendidikan, ekonomi/usaha, layanan pemerintah, dan komunikasi warga.


    “Siang hari ini kita menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama dan ini simbolisasi dari komitmen untuk memajukan Jakarta dengan memanfaatkan kesempatan. Ketika terjadi pandemi ini, begitu banyak dari kita yang harus mengubah pola belajar, pola kerja. Sesuatu yang biasanya dikerjakan jarak dekat, sekarang serba dikerjakan jarak jauh. Dan ketika mengubah, kemudian ternyata muncul satu sisi adalah tantangan, tapi sisi lainnya adalah peluang. Jadi, yang sekarang terjadi adalah satu transformasi,” ujar Anies.


    Anies menyebut, krisis akibat pandemi COVID-19 sebagai accelerated change atau perubahan yang diakselerasi (dipercepat) melalui tumbuhnya kesadaran atas teknologi digital. Karena itu, Pemprov DKI Jakarta berharap kebijakan JakWIFI dapat dimanfaatkan dengan baik, khususnya bagi anak-anak dalam melakukan pembelajaran jarak jauh.


    “Kita berharap nantinya dengan ada akses wifi gratis ini, maka masyarakat di Jakarta bisa terlibat di dalam kegiatan digital, bukan semata-mata sebagai konsumen atas informasi yang ada di dunia digital. Tapi, kita berharap masyarakat Jakarta bisa menjadi content creator, bisa menjadi supplier konten. Karena, di dalam kegiatan digital ini, ada yang menjadi konsumen, ada yang menjadi produsen. Adanya akses wifi gratis harus dimanfaatkan bukan hanya untuk menyerap informasi, tapi justru untuk bisa menciptakan informasi. Juga buat anak-anak kita. Kita berharap yang nanti bisa belajar memanfaatkan wifi gratis ini bisa ikut di dalam memberikan gagasan, ide tentang proses pembelajaran jarak jauh yang lebih menyenangkan, yang lebih memudahkan,” imbuhnya.


    Untuk diketahui, saat ini, tersedia 4.956 titik akses yang sedang ditingkatkan kapasitasnya secara bertahap. Perluasan penyediaan akses internet ini ditargetkan lebih dari 9.000 titik akses selama dua bulan ke depan.


    Perluasan penyediaan akses internet tersebut melalui tiga skema, yaitu melalui layanan Pemprov DKI Jakarta di gedung pemerintahan, taman, RPTRA, sekolah-sekolah negeri, dan daerah-daerah yang tidak terjangkau atau tidak diminati penyedia layanan internet gratis, berkolaborasi melalui pemanfaatan bersama titik akses dengan penyedia jasa telekomunikasi, dan penyediaan titik akses melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Untuk informasi lokasi titik akses beserta perluasannya dapat dicek oleh publik menggunakan aplikasi JAKI (Jakarta Kini).


    Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Kominfotik) Provinsi DKI Jakarta, Atika Nur Rahmania, menambahkan bahwa masa pandemi COVID-19 menuntut masyarakat beradaptasi dengan gaya hidup yang membatasi interaksi antar manusia dan memaksimalkan pemanfaatan teknologi. Hal tersebut memacu Pemprov DKI Jakarta untuk mengubah Jakarta sebagai Digital Driven City, dengan mengubah proses tata kelola pemerintahan, pelayanan publik serta cara berinteraksi dan berkomunikasi warga melalui versi digital.


    “Tantangan untuk menjadikan kota Jakarta sebagai Digital Driven City adalah kemampuan untuk menciptakan interaksi dan komunikasi berbasis internet. Hal tersebut tentunya akan meningkatkan kebutuhan akses internet yang tinggi di seluruh wilayah. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi jangka pendek maupun jangka panjang yang tepat untuk dapat menyediakan akses internet di Jakarta hingga 100 persen. Pemprov DKI Jakarta juga harus membangun kolaborasi dengan semua pihak dan memastikan skema yang tepat untuk mengatasi permasalahan ketimpangan dalam penyediaan akses internet tersebut,” terang Atika.


    Lebih lanjut, Atika menuturkan, dalam pelaksanaannya, Dinas Kominfotik Provinsi DKI Jakarta telah menyusun panduan spesifikasi teknis minimum yang harus dipenuhi para kolaborator serta penyedia jasa internet yang bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta. “Harapan kami, semoga penyediaan akses internet gratis bagi warga melalui Program Internet Untuk Semua – JakWIFI ini bisa menjadi langkah awal dalam hal akselerasi transformasi digital warga Jakarta sebagai respon untuk mengoptimalkan kesempatan di tengah menghadapi pandemi COVID-19. Langkah ini juga diharapkan dapat menjadi akselarator untuk menjadikan Jakarta sebagai Digital Driven City,” pungkas Atika.(Wan)
  • Pemuda Harus Menjadi Garda Terdepan Menangkal Derasnya Tsunami Informasi

    JAKARTA, KABAR.ID-  Tsunami informasi yang saat ini menghantam publik
    Indonesia perlu mendapat perhatian dari para pemuda.  Pemuda harus menjadi garda terdepan menahan
    derasnya tsunami informasi yang menyesatkan masyarakat terutama berita hoax.


    Hal tersebut disampaikan  Chepy Aprianto, M.Ikom, tokoh pemuda yang saat
    ini bekerja sebagai Tenaga Ahli Anggota DPR-RI di Fraksi Nasdem ketika menjadi
    narasumber  dalam diskusi Webinar Forum
    Diskusi Publik melalui aplikasi zoom yang digelar Ditjen IKP Kemkominfo RI
    bekerjasarma Komisi I DPR-RI pada tanggal 14 Agustus 2020 dengan tema”Membangun
    Masyarakat Sadar Informasi, Mewujudkan Harmonisasi , Melalui Budaya Kearifan
    Lokal di Era Adaptasi Kebiasaan Baru”.

    Chepy menjelaskan, yang
    masuk kategori pemuda adalah setiap anggota masyarakat yang berusia 13-45 tahun
    yang berada di desa  sebagaimana yang
    diatur dalam Pedoman Dasar Karang Taruna, Permensos No. 77/HUK/2010.

    Sementara kalau
    berdasarkan Undang-Undang No 40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan disebutkan, pemuda
    adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan
    perkembangan
    yang berusia 16-30 tahun. “ Selain itu, ada
    yang menyebut Pemuda tanpa menyebut batasaan usia adalah orang dengan semangat
    muda,”ujarnya.

    Chepy memaparkan,
    perjalanan bangsa Indonesia tak lepas dari peran para pemuda, dimulai pada
    tanggal 20 Mei tahun 1908 Pemuda memprakarsai berdirinya organisasi kepemudaan
    sebagai dasar tumbuhnya semangat kemerdekaan di Nusantara.

    KemudianpPada tanggal 28 Oktober
    1928 tepatnya disaat Kongres Pemuda II yang diikuti segenap perkumpulan
    organisasi kepemudaan menyuarakan satu ikrar yang kita kenal sampai saat ini
    yaitu Sumpah Pemuda.

    Peristiwa penculikan Soekarno dan Hatta oleh Golongan Muda dengan keinginan mendorong Soekarno Hatta untuk
    memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. 
    Pada Tahun 1998
    tepatnya di bulan Mei gelombang aksi besar pemuda yang notabenenya mahasiswa
    menumbangkan rezeim Soeharto pada saat itu

    “Salah satu peran
    pemuda yang bisa ditafsirkan oleh sejarah sampai hari ini adalah bahwa pemuda
    itu iron stock  atau sebagai
    penyedia stok/penggganti generasi-generasi sebelumnya,”tuturnya.

    Tsunami
    Informasi

    Saat ini kata Chepy,
    pemuda dihadapkan pada g
    elombang
    raksasa informasi yang datang menghempas masuk ke gadget,
    dengan penwaran menarik untuk diikuti, diperhatikan atau sekedar dibaca.

    Akibatnya, Warga net dijangkiti 2 penyakit  yaitu pertama, fear of missing out (FOMO) yaitu takut ketinggalan informasi
    dan kedua n
    omophobia , merasa
    sangat khawatir kehilangan atau jauh dari HP-nya.
     “Ketinggalan hp lebih
    takut dari pada kehilangan istirinya di pompa bensin. Itu akibat tsunami
    informasi di era tanpa batas,”imbuhnya.

    Tsunami informasi menurut
     Chepy bisa membahayakan umat manusia
    seperti dalam k
    asus pengeboman
    Hiroshima dan Nagasaki,
    muncul karena salah menerjemahkan kalimat “mokusatsu” arti sebenarnya “tidak akan bersikap/no comment”  salah diterjemahkan menjadi “Ignore” bodo
    amat, akibatnya Presiden Harry Truman marah dan mengebom Hiroshima dan nagasaki

    Pada kesempatan
    tersebut ia juga memaparkan beberapa fakta pemuda zaman now. Pertama, pemuda
    hari ini atau yang lebih dikenal dengan generasi Millenial sangat dekat dengan
    Teknologi di mana pemuda dahulu teknologinya belum terlalu menonjol sehingga
    arus informasinya tidak secepat har
    i
    ini

    Kedua, pemuda/millenial
    hari ini memiliki kecenderungan lebih toleran, akibat dari arus globalisasi.
    Jadi, terlihat mampu menerima perbedaan. Ketiga, muda
    h bosenan atau
    mudah berpindah ke lain hati. Pemuda zaman now atau generasi millenial
    cenderung mudah untuk berpindah-pindah karena karakter millenial yang menyerap
    informasi secara global juga sehingga mereka dituntuk untuk cepat belajar
    terhadap sebuah kondisi.

    Menurut Chepy,  ada beberapa hal yang bisa dilakukan pemuda saat
    ini dalam menghadapi gempuran tsunami informasi global.
    1. Melakukan Counter Attack terhadap
      penyebaran Informasi yang Menyesatkan
    2. Terbuka terhadap hal-hal yang baru
      (Open Minded)
    3. Generasi masa kini harus mampu
      beradaptasi dengan cepat, belajar dan menjadi lebih baik dengan cepat
      serta melakukan navigasi yang lincah dan tepat untuk dapat memecahkan
      setiap masalah
    4. Pemanfaatan media bagi pemuda untuk melakukan kampanye positif yang dapat dijangkau oleh banyak
      kalangan
    5. Pemuda harus jadi
      Innovator dan Promotor bangsa, baik dalam skala makro maupun mikro.
    “Selain itu, pemuda
    juga harus bisa medekteksi kebenaran arus informasi dengan cara b
    udayakan berinternet yang beretika,
    m
    eningkatkan kualitas diri
    dan terakhir m
    enjadi agen filterasi Informasi terhadap masyarakat di
    sekitarnya,”tandasnya (Wan)
  • Aliansi Jurnalis Independen Rayakan Ulang Tahun ke-26 Secara Virtual

    JAKARTA, KABAR.ID – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) memperingati Hari Ulang Tahunnya yang ke-26 di tahun 2020 ini dalam suasana istimewa, yaitu saat dunia menghadapi pandemi Covid-19. Virus yang awalnya ditemukan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei pada akhir Desember 2019 ini kemudian meluas ke seluruh dunia dan kini sudah menginfeksi 19,264,609 dan menyebabkan kematian 717,754 jiwa.

    Sejak diakui secara resmi masuk Indonesia pada Maret lalu, virus Covid-19 ini berdampak luas bagi media dan jurnalis di Indonesia. Pemerintah berusaha mengatasi penyebaran wabah itu dengan melakukan sejumlah pembatasan wilayah, yang itu berdampak bagi ekonomi. Bagi media, dampak itulah yang menyebabkan perusahaan melakukan PHK, efsiensi dan tindakan penghematan lainnya. 
    AJI menilai pandemi ini memiliki dampak yang sangat serius bagi pers saat ini, dan juga masa depan. Dampak nyata dari pandemi tentu saja yang utama bagi bisnis media, yang itu juga akan berakibat langsung pada kesejahteraan jurnalis. Dampak lainnya adalah pada kualitas jurnalisme karena banyaknya proses news gathering dengan cara daring.
    Ketua Umum AJI Abdul Manan mengatakan, situasi ini menjadi kepedulian serius bagi AJI, yang memiliki concern soal kebebasan pers, profesionalisme dan kesejahteraan jurnalis. Situasi sulit media saat ini tentu berdampak langsung pada tiga hal tersebut. “AJI berharap media bisa menghadapi masa-masa sulit ini, dengan tetap menjaga nilai utama profesi ini, yaitu bekerja untuk menemukan kebenaran dan memprioritaskan kepentingan publik,” kata Abdul Manan, Jumat, 7 Agustus 2020.
    Situasi baru inilah yang mendorong AJI memilih “Jurnalisme di Era Pandemi” sebagai tema HUT tahun 2020 ini. Sebagai bagian dari peringatan ulang tahun ini, AJI menyelenggarakan sejumlah kegiatan. Masing-masing: enam seri webinar pada 27-29 Juli 2020 dan 3-5 Agustus 2020, penerbitan buku laporan tahunan tentang situasi pers Indonesia, orasi budaya oleh Dr. Nasir Tamara, dan pemberian penghargaan: Udin Award, Tasrif Award, SK Trimurti Award, dan Pers Mahasiswa terbaik.
    Dalam Malam Penganugerahan AJI yang diselenggarakan pada Jumat, 7 Agustus 2020, AJI mengumumkan para pemenang. Penghargaan Udin Award 2020 diberikan kepada Majalah TEMPO. Penghargaan Tasirf Award kepada 1. The Jakarta Post, BBC Indonesia, Vice Indonesia, Tirto.id dalam kolaborasi liputan Atas Nama Baik Kampus, dan 2. The Jakarta Post, Tirto.id, Jubi dalam kolaborasi liputan Kerusuhan Wamena.

    Pemenang SK Trimurti Award 2020 dimenangkan oleh Gadrida Rosdiana Djukana, jurnalis asal Kupang, Nusa Tenggara Timur.
    Untuk penghargaan terhadap pers mahasiswa, Dewan Juri menetapkan para pemenangnya sebagai berikut:
    Juara 1 : Lembaga Pers Mahasiswa Arena UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan judul Double Kill: Penghasilan Hilang, Pungutan Selain UKT akan Diterapkan. Juara 2 : LPM Progress dengan judul : Pembuat Konten Dewasa Diantara Passion, Profesi dan Pelecehan Seksual yang Dialami
    Mr Allaster Cox, Charge d’Affaires ai / Kuasa Usaha of the Australian Embassy, yang memberikan pidato dalam Malam Penghargaan AJI itu menyatakan, “Media yang kuat dan bersemangat yang bekerja untuk kepentingan masyarakat adalah hal baik untuk demokrasi, hal baik untuk pemerintahan dan membantu memberi hasil lebih baik bagi masyarakat,” kata Cox. “Saya memuji pekerjaan yang AJI lakukan untuk mengeksplorasi peran jurnalisme di Indonesia selama pandemi ini dan mempromosikan pentingnya pers yang bebas.” (Jacko)

  • Sejumlah Anggota DPRD DKI Jakarta Fasilitasi Wifi Gratis Bagi Siswa

    JAKARTA, KABAR.ID- Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani beserta anggota dewan lainnya, memberikan fasilitas Wifi gratis bagi siswa dari keluarga kurang mampu di Jakarta Barat. 
    Hal ini dilakukan untuk meringankan beban mereka dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) dari rumah.
    Zita mengatakan, antusias masyarakat begitu tinggi saat dilakukan pemasangan Wifi ini. Para siswa hadir didampingi orang tua dengan menggunakan seragam sekolah lengkap.
    Pemasangan Wifi internet tersebut dilakukan pada tujuh titik lokasi di wilayah Kecamatan Kalideres dan Cengkareng. Di antaranya di wilayah RT06/04, RT02/014, RT05/01, RT 05/06, RW01, RT02 dan RT06, serta RT09/09. 
    “Kami gunakan fasilitas umum di lingkungan masyarakat untuk anak-anak belajar,” ujarnya seperti dikutip Kabar.id dari laman resmi Pemprov DKI Jakarta, Kamis (6/8).
    Zita menegaskan, pemasangan jaringan internet gratis ini hanya untuk membantu siswa yang kesulitan dalam membeli kuota internet dan susah mendapatkan jaringan internet dalam mengikuti kegiatan sekolah secara online.
    “Ini murni keprihatinan kami sebagai legislator. Tindakan ini untuk membantu warga, tidak ada unsur politis,” tegasnya.
    Anggota DPRD, Lukmanul Hakim menuturkan, pihaknya sangat berharap kegiatan ini bisa menjadi contoh bagi kalangan mampu maupun pemerintah untuk saling berbagi jaringan internet dalam membantu siswa saat belajar dari rumah.
    “Kami berharap ini bisa menjadi contoh untuk semua. Fasilitas internet ini hanya untuk kegiatan belajar,” tandasnya.(BJ/KB)
  • Siasati Pandemi, Kominfo Dorong Pelaku UMKM Go Virtual

    JAKARTA,
    KABAR.ID- Menyiasati pandemi Covid-19 yang mengubah berbagai aktivitas termasuk
    cara berbinis dari offline ke online, Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi
    dan Telekomunikasi terus mendorong pelaku pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan
    Menengah (UMKM)  melebarkan pasarnya ke
    ranah digital.
    “Pemerintah
    berpihak kepada kelangsungan UMKM, tetapi UMKM dituntut go virtual,” kata Direktur
    Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan
    Informatika (Kominfo) Widodo Muktiyo ketika menjadi narasumber Webinar Mendorong Generasi Muda
    untuk Mendukung Produk UMKM Melalui Platform Digital pada Rabu (5/8/2020). 
    Acara diskusi virtual dihadiri 147 peserta tersebut juga menghadirkan pembicara lainnya yaitu Hillary Brigitta Lasut, SH, LL.M, Anggota Komisi I DPR-RI dan  Co-Founder Titipku.com, Henri Suhardja.
    Menurutnya, dagang
    daring menjadi pilihan terbaik untuk mencegah potensi penyebaran Covid-19. Dibandingkan
    berdagang secara konvesional melalui medium toko dan lain-lain.
    Widodo
    menyampaikan pemerintah sepenuhnya berpihak kepada pelaku UMKM untuk bertahan
    dari dampak negatif penyebaran Covid-19 pada sektor ekonomi.
    Upaya yang dilakukan oleh pemerintah diantaranya memberikan
    bantuan modal yang diperuntukkan bagi pelaku UMKM yang terdampak. Sehingga,
    para UMKM dapat melakukan aktivitas produktif di tengah pandemi Covid-19.
    Adapun besaran anggaran disiapkan pemerintah untuk pemulihan ekonomi mencapai
    Rp695 triliun termasuk untuk support UMKM.
    Pemerintah
    melalui kementerian keuangan juga memberikan insentif pajak dengan pembebasan
    pembayaran PPh final 0,5% kepada para pelaku UMKM untuk masa pajak April –
    September 2020.  Kebijakan tersebut
    bertujuan agar memberikan keringan bagi para pelaku UMKM dalam menjalankan
    aktivitas produktif.
    Tak hanya itu,
    pemerintah juga telah mencanangkan gerakan bangga buatan Indonesia yang digagas
    oleh Presiden Joko Widodo dalam berapa waktu lalu dalam dagang daring. Dalam
    kegiatan tersebut, seluruh instansi pemerintah harus ikut menyemarakkan gerakan
    itu dalam setiap kanal komunikasi yang dimilikinya.
    Dengan begitu, produk lokal UMKM akan berpotensi besar dibeli
    oleh masyarakat dibandingkan produk luar negeri. “Ada program yang
    dicanangkan presiden. Mari kita bangga buatan indonesia, inilah
    tantangan,” tuturnya.
    Pada kesempatan tersebut Widodo
    Muktiyo juga memperlihat empat startup yang dikendalikan anak muda di
    Indonesia dan mampu menghasilkan pundi-pundi seperti Bukalapak, Tokopedia,
    Traveloka dan OVO, yang kesemua aplikasi tersebut bisa dimanfaatkan para pelaku
    UMKM untuk melebarkan pasarnya di ranah digital sehingga jangkauan konsumenya
    jauh lebih banyak dan jumlah transaksi juga diharapkan bisa meningkat.

    Sementara Hillary Brigitta Lasut, SH., LL.M. (Anggota Komisi I DPR RI) mengungkapkan, UMKM sektor yang paling terdampak dari
    COVID-19. Banyak pelaku UMKM yang tidak bisa mencicil kredit, bahkan banyak
    guling tikar, karenanya perlu mendapat dukungan dari Pemerintah.
    Menurutntya, mendongkrak pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia sangat
    perlu dilakukan.  Karena UMKM merupakan
    pelaku ekonomi terbesar di Indonesia dengan setidaknya 60% kontribusi terhadap
    Pendapatan Domestik Bruto (PDB). 
    “Ekonomi digital Indonesia bakal meraksasa apabila potensi UMKM bisa diangkat melalui platform digital dan perdagangan digital. Kita harapkan potensi itu bisa digali dan dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM,” ujarnya (Wan)
  • Aplikasi Tiket Online, Topang Gaya Hidup Era New Normal

    MERAK, KABAR.ID- Konektivitas merupakan salah satu faktor pendukung utama dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. 


    Hal tersebut disampaikan  Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio saat peluncuran aplikasi reservasi tiket ferry berbasis online “Ferizy” di Pelabuhan Eksekutif Merak, Banten, Sabtu (25/07/2020). 
    Menurutnya, aplikasi Ferizy yang dapat diakses melalui website dan aplikasi di smartphone ini disebut sebagai jawaban atas harapan masyarakat untuk mempercepat dan mempermudah pelayanan reservasi tiket kapal ferry dengan menggunakan teknologi digital di era adaptasi kebiasaan baru.
    “Saya meyakini ke depan, dengan terakselerasinya era digital yang lebih cepat selama masa pandemi Covid-19, tren pembelian tiket via online ini akan terus meningkat seiring gaya hidup masyarakat di era kenormalan baru,” ujar Wishnutama 
    Menteri Parekraf menyatakan pandemi Covid-19 membuat era digital terakselerasi lebih cepat dari yang seharusnya sehingga memaksa hampir semua orang untuk mentransformasikan segala kegiatannya ke platform digital.
    Kehadiran layanan Ferizy juga sebagai bentuk sinergi antara kementerian/lembaga dalam hal ini Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, dan pemangku kepentingan lainnya yang selalu mendukung pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. 
    “Saya berharap aplikasi Ferizy dapat menjadikan pengguna jasa kapal ferry semakin mandiri, mudah, aman, dan nyaman melakukan perjalanan,” kata Wishnutama.
    Hadir dalam acara peluncuran “Ferizy” Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi, dan Kapolda Banten Irjen Pol. Drs. Fiandar. 
    Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan kehadiran layanan ini akan memudahkan layanan bagi masyarakat dan wisatawan. Kementerian Perhubungan rencananya akan menghibahkan pengelolaan 20 terminal di Danau Toba kepada ASDP. 
    “Kehadiran Ferizy menjadi satu langkah maju ke depan untuk dapat diterapkan, yang juga diharapkan akan memberikan kemudahan dalam memberikan layanan serta pembelajaran bagi masyarakat dan wisatawan,” kata Budi Karya. 
    Sementara, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan kehadiran tiga menteri dalam peluncuran Ferizy bukan sekadar seremonial, melainkan mencerminkan komitmen pemerintah dalam memudahkan dan melayani masyarakat dengan baik. 
    “Dalam hal ini ASDP melalui Ferizy telah mencerminkan dua hal tersebut, bahwa pelayanan publik harus diutamakan,” kata Erick Thohir. 
    Selanjutnya Menteri BUMN berharap terminal penyeberangan juga terintegrasi dengan angkutan umum lainnya. Apalagi dengan pembangunan Tol Trans Sumatera yang saat ini saja sudah mampu meningkatkan aktivitas masyarakat hingga 40 persen antara Pulau Jawa dan Sumatera. 
    “Hal ini perlu diantisipasi. Saya harapkan peningkatan kualitas kerja di ASDP harus terus dijaga. Tapi saya yakin ini bisa terlaksana apalagi didukung oleh BUMN dan BUMD dan juga pengusaha di daerah dan sektor swasta,” kata Erick Thohir. 
    Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan, layanan tiket online Ferizy merupakan salah satu transformasi digital yang dilakukan ASDP sebagai wujud peningkatan layanan BUMN dalam memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat. Website dan aplikasi Ferizy yang dibuat ASDP bekerja sama dengan PT Telkom Indonesia, menjadi salah satu milestone perusahaan pada 2020. 
    “Antrean menjadi salah satu tantangan yang dihadapi ASDP, terlebih di saat momentum puncak seperti hari raya. Kehadiran Ferizy yang dapat dipesan dari 60 hari sebelum keberangkatan diharapkan bisa mempermudah masyarakat,” kata Ira. 
    Sejak diterapkan mulai 1 Mei 2020 di empat pelabuhan utama ASDP, yakni Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk, Ira menjelaskan, antusiasme pengguna jasa ferry yang membeli tiket online melalui Ferizy terus meningkat. 
    “Kami mengapresiasi antusiasme masyarakat, yang semakin familiar dengan layanan Ferizy yang memberikan kemudahan dan kenyamanan saat membeli tiket ferry. Simpel, tidak perlu antre di pelabuhan, dan manifest penumpang lebih terjamin. Dalam dua tahun terakhir ini, ASDP bertekad mewujudkan upaya modernisasi layanan penyeberangan menjadi lebih baik lagi,” tuturnya.
    Usai meresmikan Ferizy, ketiga menteri menyeberang dari Pelabuhan Merak dengan kapal ekspress ASDP KMP Portlink menuju Pelabuhan Bakauheni. Kemudian meninjau Menara Siger, salah satu ikon wisata di Provinsi Lampung. 
    Di lokasi itu, Gubernur Lampung menyampaikan penjelasan tentang rencana pengembangan pariwisata di Kawasan Bakauheni. Bakauheni memiliki deretan pulau cantik, dan berpeluang untuk dikelola sebagai destinasi yang dapat ditawarkan untuk wisatawan domestik maupun ke mancanegara. 


    Disini disampaikan Menparekraf agar seluruh pemangku kepentingan  mendukung  untuk mendorong pariwisata domestik agar mampu membantu menggerakkan roda ekonomi setiap destinasi pariwisata  di Indonesia pasca pandemi Covid-19. (Mut)
  • Hillary Dorong Generasi Muda Bikin Terobosan di Tengah Pandemi


    JAKARTA, KABAR.ID- Anggota Komisi I DPR-RI, Hillary
    Brigitta Lasut, SH. LL.M mendorong anak muda tetap produktif dan kreatif,
     bahkan ia menantang menciptakan terobosan baru
    dan peluang baru di tengah pandemi Covid=19.
    “Saya mengajak
    masyarakat Indonesia untuk tetap bersemangat, terus produktif, saling bahu
    membahu, menopang ekonomi Indonesia, menopang yang lainnya.  Supaya kita tidak terkena dari dampak resesi
    ekonomi,”kata Hillary saat menjadi pembicara dalam diskusi Webinar via aplikasi
    Zoom dan Youtube dengan tema “Mendorong Semangat Karya Anak Muda dalam
    Problematika di Tengah Pandemi Covid-19” pada Rabu (22/7/2020).
    Diskusi digital
    yang melibatkan 173 peserta dari berbagai kalangan seperti pemuda, akademisi,
    politisi hingga jurnalis terlaksana atas  kerjasama Anggota Komisi I DPR-RI dengan Kominfo RI.
    Dikatakan, meski Pemerintah Indonesia belum
    menyatakan 100 persen Indonesia mengalami resesi, tapi sudah banyak yang
    merasakan dampaknya seperti  ratusan ribu
    pekerja yang mengalami PHK yang menambah rate pengangguran di Indonesia.  

    Meski demikian, ekonomi Indonesia hingga saat ini
    masih berjalan karena ditopang oleh aktivitas bisnis UMKM, bisnis rumahan dan adanya
    startup atau unicorn yang membantu ekonomi tetap berjalan, termasuk membantu
    aktivitas pemerintahan melalui platform digital.

    Menurut politisi Partai Nasdem ini, pandemic Covid-19
    tak hanya berdampak negatif, tapi juga ada dampak positifnya seperti
    memaksimalkan potensi digital anak bangsa, supaya Indonesia lebih mandiri dan
    tidak bergantung dengan negara lain seperti China. Kini makin makin banyak anak
    bangsa berupaya menciptakan platform digital disaat  menjalani masa karantina di rumah.

    “Kita sebagai pemuda harus berperan aktif dalam
    menopang ekonomi Indonesia,”ujarnya.

    Anggota Komisi I DPR-RI, Hillary Brigitta Lasut.
    Dampak positif lainnya kata Anggota DPR-RI Termuda
    ini, COVID-19 membuat  masyarakat lebih
    banyak beraktivitas dari rumah dan lebih banyak waktu bersama keluarga, sehingga
    memiliki kesempatan untuk melakukan berbagai aktivitas yang sebelumnya sulit
    dikerjakan.

    Seperti mencoba hal-hal baru, membuat tulisan,
    membuat resep-resep baru untuk kemudian dijual secara onlin dari rumah.  Selain itu, kini makin banyak masyarakat
    berpindah membuat home industry atau usaha rumahan, yang bisa membuka lapangan
    kerja yang baru di tengah pandemi,  walaupun dalam skala kecil.

    Dari sisi kesehatan, masyarakat kini makin peduli
    akan pentingnya menjaga lingkungan dan kesehatan dengan menerapkan protokol
    kesehatan yang diancurkan pemerintah seperti rajin mencuci tangan, pakai
    masker, menjaga jarak, tapi tetap bisa silaturahmi lewat digital.

    “COVID-19 kebanyakan dampak negatifnya membuat
    ekonomi masyarakat terpuruk,  banyak kena
    pemutusan hubungan kerja (PHK).  Justru
    dalam kondisi saat ini, dibutuhkan kreatiftas untuk bisa bertahan di tengah
    pandemi dan ujung tombaknya adalah generasi muda,”tandasnya.

    Politisi muda asal Sulawesi Utara ini juga
    menyinggung kebijakan news  normal yang
    belakangan direvisi jadi adaptasi kebiasaan baru). Dikatakan, Pemerintah
    sengaja melonggarkan berbagai aktivitas ekonomi di lua rumah, supaya  ekonomi Indonesia bisa kembali membaik. Tapi berbagai
    aktivitas di luar rumah harus tetap menerapkan protokol kesehatan supaya aman
    dari virus Corona.

    Yang terpenting menurut Hillary, semua pihak harus
    mempersiapkan diri secara fisik dan mental, dengan berbagai perubahan-perubahan
    yang terjadi khususnya dalam kehidupan bermasyarakat.

     “Terkait daya
    beli masyarakat, berperilaku, bersikap dan mengambil keputusan di masa pandemi.
    Kita harus banyak meneliti, apa yang dibutuhkan masyarakat? menggali potensi
    ekonomi baru, supaya bisa membuka lumbung-lumbung mata pencarian baru, menjadi entrepreneur
    (pengusaha) baru yang mampu bertahan di era pandemi,”tuturnya.

    Seraya menambahkan, kalangan muda harus bersikap
    positif, termasuk dalam pengembangan teknologi. pemaknaan kata produktif tidak
    melulu mencari uang seperti dalam definisi KKBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
     Tapi produktif bisa bisa diartikan bisa
    bermanfaat buat masyarakat dan bangsa.

    Sebelum menutup materinya, Hillary berbagi beberapa
    hal yang bisa dilakukan generasi muda saat mengisi masa pandemi di rumah mulai
    dari menulis jurnal, membuat  home industry
    untuk jual online mengali potensi digital untuk bisa bertahan di masa pandemi,  home industry perdagangan jasa secara online,
    membuat konten kreatif untuk media social, membuat startup hingga membuat forum
    kajian secara online.

     “Itulah beberapa hal kegiatan positif yang bisa dilakukan
    anak muda saat mengisi waktu rumah selama pandemi ini,”tandasnya.(Wan)
  • Menkominfo Tantang Mahasiswa Wujudkan Transformasi Digital Melalui Startup

    JAKARTA, KABAR.ID- Menteri Komunikasi dan
    Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menantang sekaligus mengajak mahasiswa
    khusus mahasiswa Universitas Floers bersama-sama mewujudkan transformasi
    digital di Indonesia melalui usaha rintisan atau startup.   
    “Saya mengajak sivitas akademika Universitas
    Flores untuk secara aktif mengambil bagian dalam usaha-usaha ekonomi digital,
    menciptakan karya hebat dan produk-produk unggulan dan berkualitas melalui
    start-up atau usaha-usaha rintisan kecil, ultramikro, mikro dan menengah (UKM),”
    kata Johnny dalam Dies Natalis Universitas Flores ke-40 dari Jakarta, Minggu
    (19/07/2020).
    Dikatakan, dengan ikut terlibat dalam inisiatisi
    startup, sama dengan berpartisipasi dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan
    Indonesia untuk memberikan kontribusi nyata dalam upaya kita memulihkan kembali
    perekonomian nasional dari tekanan dan dampak COVID-19.
    Menurutnya, Indonesia saat ini sedang berada di sebuah
    era digital dengan kemajuan teknologi informasi yang sangat cepat, juga
    memungkinkan sebagian besar komunikasi dan informasi berbentuk digital. 
    “Hal ini membawa perubahan hidup sosial masyarakat
    dengan terbukanya ruang digital yang semakin lebar, dan membentuk tatanan
    kehidupan baru secara virtual, sebagaimana kita hadapi di tengah pandemi COVID-19
    ini,” ujarnya.
    Keadaan pandemi COVID-19 saat ini telah mendorong
    akselerasi transformasi digital di Indonesia untuk memasuki era baru yang disebut
    dengan era digital society atau masyarakat digital.
    Mantan anggota DPR-RI ini mengaku sudah berbagai usaha
    ekonomi masyarakat yang sebelumnya dilakukan secara konvensional dalam
    ruang-ruang fisik dan pasar-pasar fisik (konvensional), kini beralih dan
    memanfaatkan ruang digital, yakni ekonomi digital melalui platform digital yang
    ada. 
    Dikatakan COVID-19 mendorong masyarakat mengutamakan
    pemanfaatan dan penggunaan produk di dalam negeri dengan merubah mindset atau
    cara berpikir dengan menempatkan produk yang dihasilkan anak bangsa dan
    perusahaan nasional dalam mengisi kebutuhan permintaan di dalam negeri sendiri.
    Seraya menambahkan, Kominfo selain mengembangkan  infrastruktur TIK, pihaknya juga menaruh
    perhatian pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk memenuhi kebutuhan
    permintaan talenta digital Indonesia. 
    “Dalam mendukung transformasi digital, 15 tahun ke
    depan Indonesia masih membutuhkan tidak kurang dari 9 juta talenta digital atau
    rata-rata sekitar 600.000 talenta digital setiap tahun. Saya mengajak alumni
    universitas Flores untuk mengambil bagian dalam mengisi dan memenuhi kebutuhan
    talenta digital tersebut di atas,”tandasnya (Wan)
  • Dalam Hitungan Jam, Ribuan Orang Suarakan #BebaskanRavio

    JAKARTA, KABAR.ID– Ribuan orang suarakan #BebaskanRavio melalui petisi di laman Change.org usai Ravio Patra ditangkap pada Rabu malam (22/4). Pengamat kebijakan publik dan aktivis itu dituduh menyebarkan berita bohong dan ajakan untuk melakukan kekerasan melalui Whatsapp. 

    Ryan Fajar Febrianto, penggagas petisi sekaligus sahabat Ravio, menjelaskan dalam petisinya bahwa Ravio sudah tidak bisa mengakses Whatsappnya sejak Rabu Sejak Rabu siang karena diretas. Pihak Whatsapp pun sudah mengkonfirmasi mengenai peretasan terhadap akun Ravio. 

    Akun Ravio dipakai untuk menyebarkan pesan provokatif ajakan penjarahan pada tanggal 30 April, bahkan ke nomor yang tidak dikenal.

    “Malamnya sekitar pukul 19.00, Ravio ditangkap di rumah aman. Sebelumnya ditangkap, Ravio menceritakan mengenai peretasan ini kepada teman-teman SAFEnet. Mereka menyarankan untuk mematikan semua perangkat elektronik dan mengungsi ke rumah aman,” papar Ryan dalam petisinya yang dapat diakses di www.change.org/BebaskanRavio.

    Selama tiga tahun terakhir, Ravio konsisten mendorong keterbukaan dan transparansi pemerintah Indonesia sebagai Independent Research Mechanism (IRM) di Open Government Partnership (OGP) untuk Indonesia. Melalui akun Twitternya, @raviopatra, Ravio juga kritis dalam membahas kebijakan penanganan COVID-19, termasuk permasalahan terkait staf khusus milenial dan program Kartu Prakerja. 

    “Penangkapan Ravio ini membuat saya geram, terutama di tengah situasi COVID-19 di mana masyarakat membutuhkan transparansi informasi, khususnya dari Pemerintah. Kalau dilihat dari kronologisnya, peretasan dan penyebaran itu terkesan untuk mengkambinghitamkan Ravio sebagai penyulut kerusuhan. Pemerintah harus pastikan perlindungan hukum warga negara sesuai UUD 1945,” tambah Ryan.(Wan)