Kategori: Jakarta

  • Dorong Kolaborasi Warga, Pemprov DKI Jakarta Gelar JDCN

    Dorong Kolaborasi Warga, Pemprov DKI Jakarta Gelar JDCN

    JAKARTA, KABAR.ID- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyelenggarakan Jakarta Development Collaboration Network (JDCN) Forum 2020, 17-18 Desember mendatang. JDCN Forum 2020 merupakan inisiatif Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk merangkum dan mewadahi kolaborasi setiap warga Jakarta. 


    Disrupsi akibat pandemi Covid-19 mendorong perlunya perwujudan ide-ide kreatif yang dilakukan bersama-sama demi pemulihan situasi ekonomi dan sosial di Jakarta. Dengan mengangkat tema Redefining Our Future, JDCN Forum 2020 dibentuk agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dalam rangka berkontribusi bagi kemajuan Jakarta.



    Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan telah memberikan arahan yang jelas mengenai pendekatan pembangunan Jakarta menjadi kota 4.0. Karakteristik kota 4.0 mengacu pada peran pemerintah sebagai kolaborator atau penyedia platform dan peran masyarakat sebagai co-creators atau pencipta sekaligus pelaksana ide. Pemprov DKI Jakarta pun telah mengusung Jakarta: Kota Kolaborasi sebagai city branding yang mencerminkan karakteristik kota 4.0.

    Perwujudan kota 4.0 sebetulnya sudah terlihat dari berbagai kolaborasi antara pemerintah kota dan masyarakat, seperti pembangunan kampung bersama masyarakat, kolaborasi tanggap bencana (banjir), dapur qurban, christmas carol di jalan Thamrin, dan berbagai kegiatan lainnya. Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) menjadi salah satu manifestasi dari kolaborasi dalam menghadapi pandemi Covid-19. 


    Dengan adanya platform KSBB, calon kolaborator dapat berpartisipasi untuk membantu masyarakat yang rentan terdampak pandemi. Hingga saat ini, berbagai lapisan masyarakat bergabung bersama dan berhasil mengumpulkan 450.000 paket sembako, 170.000 paket makanan siap saji, 33.000 paket lebaran dan 2.300 paket THR.

    Ketua JDCN, Dr. Suharti Sutar mengatakan JDCN Forum 2020 merupakan platform yang disediakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mewadahi dan memotret kolaborasi baik antara pemerintah dan masyarakat maupun antar masyarakat sendiri.

    “Dalam paradigma kota 4.0, kolaborasi menjadi poin utama dalam membangun kota sehingga JDCN ini akan menampilkan cerita-cerita kolaborasi nyata yang sudah ada dan melalui forum-forum diskusi yang ada diharapkan dapat menginspirasi munculnya kolaborasi-kolaborasi baru di masa depan,” jelas Suharti dalam keterangan persnya  (8/12).

    Rangkaian acara JDCN Forum 2020 dibagi menjadi pre-event dan forum diskusi. Kegiatan kompetisi kolaborasi dengan masyarakat (Citizen Collaboration Diary Competition) menjadi kegiatan pre-event yang diselenggarakan mulai 1 November 2020. Masyarakat diajak untuk mengikuti beragam kompetisi, mulai dari kompetisi foto, video, yel-yel dan ide kolaborasi. Dengan harapan kompetisi ini bisa memberikan stimulus kepada masyarakat agar terus berkolaborasi.

    Sedangkan, kegiatan utama JDCN Forum yakni forum diskusi yang akan berlangsung selama dua hari pada 17-18 Desember 2020, dengan kegiatan pembukaan video bersama masyarakat, bincang komunitas, diskusi kebijakan publik, diskusi pleno internasional, penghargaan +Jakarta dan Pencapaian Seumur Hidup JDCN, serta pembukaan fitur Collaboration Wall pada website jdcn.plusjakarta.com. JDCN Forum 2020 dapat diakses secara gratis di website +Jakarta, website Detik.com dan rencananya juga akan dapat diakses di website CNN Indonesia.

    Bincang komunitas menjadi sesi yang mengajak komunitas dan publik untuk bergabung mendiskusikan topik-topik menarik dari berbagai sektor, mulai dari kesehatan, lingkungan, transportasi, budaya dan kesenian, teknologi dan lain sebagainya. Sesi diskusi berikutnya adalah Diskusi Kebijakan yang akan membahas masalah perkotaan dalam proses menghadapi tantangan akibat pandemi Covid-19. 

    Selain itu, JDCN Forum 2020 akan mendatangkan narasumber dari berbagai belahan dunia untuk bergabung pada sesi Diskusi Pleno Internasional yang akan membahas dan memberikan pandangan mengenai arah kebijakan kota ke depan.

    Sebagai platform untuk merayakan kolaborasi, JDCN Forum 2020 juga akan mengapresiasi dedikasi figur maupun institusi yang telah berkontribusi dalam upaya kolaborasi melalui sesi +Jakarta Award dan Penghargaan Seumur Hidup JDCN (JDCN Lifetime Achievement). 

    Penilaian dalam program penghargaan ini dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Masyarakat dapat memberikan rekomendasi finalis yang berhak untuk meraih penghargaan ini dengan mengunjungi poling di website Detik.com (kuantitatif) dan metode survey informasi yang akan dilakukan oleh jurnalis Detik.com (kualitatif).

    Dalam +Jakarta Award akan ada lima kategori penilaian, yaitu COVID-19 Collaborative Response, Equality and Empowerment, Art and Culture, Environmental Resilience dan Innovation and Technology. Dari lima kategori tersebut akan dipilih masing-masing satu figur atau kelompok yang terbaik dan otomatis masuk menjadi finalis pada Penghargaan Seumur Hidup JDCN (JDCN Lifetime Achievement Award). 

    Untuk kategori Penghargaan Seumur Hidup JDCN semua finalis akan dinilai berdasarkan kriteria komitmen sosok maupun lembaga tersebut dalam melakukan kolaborasi sepanjang hidupnya, memiliki karya nyata yang berdampak positif dari hasil kolaborasi yang dilakukan dan skala kolaborasi yang dilakukan, dimulai dari Kota Jakarta, lalu ke nasional atau luar negeri.

    Sebagaimana semangat yang dibangun, JDCN Forum 2020 merupakan hasil kolaborasi dengan banyak pihak baik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, BUMD dan pihak swasta. JDCN Forum 2020 terselenggara dengan baik berkat kerja sama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, PT Jakarta Tourisindo (Jakarta Experience Board) dan PT Trans Digital Media serta didukung para kolaborator, diantaranya Bank DKI, Pasar Jaya, Sarana Jaya, MRT Jakarta, PAM Jaya, Food Station, PT. JIEP, Transjakarta, Jakarta Infrastruktur Propertindo, Dharma Jaya, Jamkrida, Jakpro Ancol, Gojek dan Korn Ferry. 

    Diharapkan kolaborasi dapat berlanjut hingga tahun-tahun mendatang. Mengingat pentingnya JDCN Forum 2020, program ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Semoga JDCN Forum 2020 dapat menginisiasi dan menginspirasi kolaborasi-kolaborasi warga di masa depan sehingga tercipta kontribusi nyata bagi kemajuan kota Jakarta.(Mutma)

  • Anies Perpanjang PSBB Masa Transisi DKI Jakarta

    Anies Perpanjang PSBB Masa Transisi DKI Jakarta

    JAKARTA, KABAR.ID- Pemprov DKI Jakarta kembali memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Masa Transisi menuju masyarakat sehat, aman, dan produktif selama 14 hari, terhitung tanggal 7 Desember sampai dengan 21 Desember 2020 sebagai langkah antisipasi terhadap lonjakan kasus COVID-19. 


    Perpanjangan PSBB Masa Transisi ini berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 1193 Tahun 2020 yang menegaskan pula apabila terjadi peningkatan kasus baru secara signifikan berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi Satuan Tugas Penanganan COVID-19, maka perpanjangan PSBB Masa Transisi dapat dihentikan melalui kebijakan rem darurat (emergency brake policy).

    “Berdasarkan data-data epidemiologis selama penerapan PSBB Masa Transisi dua pekan terakhir, kondisi wabah COVID-19 DKI Jakarta masih terkendali. Kami sampaikan apresiasi kepada seluruh masyarakat yang selama 9 bulan terakhir senantiasa disiplin dalam menegakkan protokol Kesehatan. Ke depan, kami berharap kedisiplinan itu bukan hanya dipertahankan, tetapi juga menjadi gerakan bersama untuk saling menasehati, saling mengingatkan untuk melindungi sesama kita,” ungkap Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, pada Minggu (6/12).

    Diungkapkan, persentase pertambahan total kasus terkonfirmasi positif mulai menunjukkan tren kenaikan selama empat pekan terakhir. Pada 5 Desember 2020, kasus konfirmasi positif di Jakarta mencapai 142.630 atau meningkat 13,4% dibandingkan dua pekan sebelumnya dari 125.822 kasus pada 21 November. Pemprov DKI Jakarta mencatat bahwa kenaikan persentase kasus terkonfirmasi positif mulai terjadi sejak pertengahan bulan November. Data sebelumnya tercatat mengalami penurunan setiap dua pekan, yaitu:
    – 70.184 (26/9) menjadi 85.617 (10/10) atau meningkat 18,03%
    – 85.617 (10/10) menjadi 100.220 (24/10) atau meningkat 14,57%
    – 100.220 (24/10) menjadi 111.201 (7/11) atau meningkat 9,87%
    – 111.201 (7/11) menjadi 125.822 (21/11) atau meningkat 11,62%.

    “Kami mencatat bahwa kasus terkonfirmasi positif di DKI Jakarta mulai meningkat setelah cuti bersama dan libur panjang akhir pekan pada akhir Oktober lalu. Selama 23-29 November 2020, terdapat 410 klaster keluarga dengan total 4.052 kasus positif. Temuan kasus positif ini merupakan 47,1% dari seluruh total kasus positif yang kami temukan pada periode yang sama. Sejak 4 Juni hingga 29 November 2020, kami mendata sebanyak 5.662 klaster keluarga dengan 53.163 kasus terkonfirmasi positif. Secara umum, kita semua melihat adanya tren kenaikan kasus aktif dan temuan kasus baru di Jakarta khususnya dari klaster keluarga. Karena itu, kami meminta masyarakat semakin waspada dan disiplin dengan protokol kesehatan,” jelasnya.

    Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga mencatat bahwa persentase keterpakaian tempat tidur isolasi harian (ruang rawat inap) maupun ruang ICU di 98 RS Rujukan COVID-19 di DKI Jakarta terus terjadi peningkatan selama sebulan terakhir. Tingkat keterpakaian ruang tempat tidur isolasi harian (ruang rawat inap) secara berturut-turut tiap pekannya adalah 56% (7/11), 63% (14/11), 73% (21/11), 79%, dan (28/11). 

    Adapun tingkat keterpakaian ruang ICU secara berturut-turut adalah 60% (7/11), 68% (14/11), 70% (21/11), dan 72% (28/11). Per 5 Desember 2020, 4960 dari 6.302 (79%) tempat tidur isolasi dan 620 dari 874 (71%) sudah terisi di 98 RS Rujukan COVID-19 di DKI Jakarta.

    Secara lebih rinci, Pemprov DKI Jakarta mencatat data 98 RS Rujukan COVID-19 di DKI Jakarta per 5 Desember 2020 sebagai berikut:
    – 19 RSUD memiliki total ruang isolasi 1645 tempat tidur dengan tingkat keterpakaian 78% dan total ruang ICU 247 tempat tidur dengan tingkat keterpakaian 75%
    – 9 RS Vertikal Kemenkes memiliki total ruang isolasi 643 tempat tidur dengan tingkat keterpakaian 68% dan total ruang ICU 160 tempat tidur dengan tingkat keterpakaian 74%
    – 6 RS TNI/POLRI memiliki total ruang isolasi 827 tempat tidur dengan tingkat keterpakaian 72% dan total ruang ICU 132 tempat tidur dengan tingkat keterpakaian 43%
    – 6 RS BUMN/Kementerian lain memiliki total ruang isolasi 776 tempat tidur dengan tingkat keterpakaian 74% dan total ruang ICU 143 tempat tidur dengan tingkat keterpakaian 76%
    – 58 RS Swasta memiliki total ruang isolasi 2411 tempat tidur dengan tingkat keterpakaian 86% dan total ruang ICU 192 tempat tidur dengan tingkat keterpakaian 79%.

    Rata-rata positivity rate harian per bulan di DKI Jakarta terus mengalami penurunan yaitu 11,2% (September); 9,6% (Oktober); 9,1% (November) dan 8,2% (Desember). Adapun standar aman positivity rate dari WHO adalah di bawah 5%.

    Selain itu, Nilai reproduksi efektif (Rt) yang menjadi indikasi tingkat penularan di masyarakat menunjukkan skor 1,05 per 5 Desember 2020. Angka tersebut menurun dari skor pekan sebelumnya yaitu 1,06 (21/11) dan 1,05 (28/11). Nilai Rt harus berada di bawah 1 agar wabah COVID-19 terkendali dengan baik.

    “Atas nama Pemprov DKI Jakarta, kami juga sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang selama ini berkolaborasi dalam mengatasi dampak wabah COVID-19 ini. Mereka yang tidak kenal lelah untuk saling bahu-membahu, bergotong royong, berikhtiar bersama agar kita semua nantinya insya Allah lulus dari ujian ini. Ini adalah kerja kolosal. Kami di Pemprov DKI Jakarta bersama jajaran Kodam Jaya dan Polda Metro Jaya di Forkopimda terus berkolaborasi agar kita semua mengendalikan penularan COVID-19. Tapi kami tidak bisa kerja sendiri karena masyarakatlah yang menjadi garda terdepan dalam pengendalian wabah ini melalui 3M,” ujarnya.

    Berdasarkan penilaian indikator dari BNPB, DKI Jakarta berhasil mempertahankan nilai risiko sedang per 29 November 2020. Secara detail, skor penilaian DKI Jakarta oleh BNPB setiap pekannya adalah 2,1117 (risiko sedang) pada 15 November; 1,9825 (risiko sedang) pada 22 November); dan 1,9725 (risiko sedang) per 29 November 2020.

    Adapun skor penilaian berdasarkan indikator pengendalian COVID-19 dari FKM UI adalah 63 per 5 Desember 2020. Skor tersebut menunjukkan angka stabil di atas 60, yaitu skor 63 pada 15 November, skor 68 pada 22 November, dan skor 65 pada 29 November. Skor di atas 60 ini artinya PSBB dapat dilakukan relaksasi atau pelonggaran di beberapa sektor melalui penilaian (assessment) secara bertahap.

    “Berdasarkan penilaian dari BNPB maupun FKM UI, kami memutuskan untuk memperpanjang PSBB Masa Transisi hingga 21 Desember 2020. Pemprov DKI Jakarta akan terus mengupayakan agar berbagai indikator pengendalian COVID-19 terus membaik dengan penegakan aturan hukum atas pelanggaran 3M dan melaksanakan kegiatan 3T secara masif. Kami mengingatkan bahwa terdapat kebijakan rem darurat bila indikator epidemiologis menunjukkan wabah COVID-19 di DKI Jakarta semakin tidak terkendali. Karena itu, kami berharap masyarakat terus disiplin menegakkan protokol kesehatan,”pungkasnya (Mutma)
  • Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Konfirmasi Positif Terpapar COVID-19

    Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Konfirmasi Positif Terpapar COVID-19

    JAKARTA, KABAR.ID- Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengonfirmasi bahwa dirinya dinyatakan positif terpapar virus COVID-19. Dikonfirmasi positif, Gubernur Anies akan tetap bekerja memimpin rapat-rapat virtual dan melakukan isolasi mandiri.

    Anies melalui video dishare di Instgram menyampaikan, dirinya dinyatakan positif COVID-19 berdasar hasil tes usap PCR yang keluar pada Selasa dini hari (1/12). Pada Senin siang (30/11), Gubernur Anies memang telah melaksanakan tes usap PCR di Balai Kota DKI Jakarta. 

    Sebelumnya, pada Rabu (25/11), Anies juga telah melakukan tes usap PCR rutin dan saat itu hasilnya juga negatif. Pada hari Minggu (29/11), usai Wagub Ariza dinyatakan positif COVID-19, Anies juga sempat melakukan tes usap antigen dan hasilnya negatif. Memang beberapa hari sebelumnya, Anies intens bertemu dengan Wakil Gubernur Ariza untuk rapat berdua.

    Anies menyebut, saat ini kondisinya dalam keadaan baik dan tanpa gejala. “Setelah berkonsultasi dan sesuai dengan arahan dokter, saya akan menjalani isolasi mandiri dan mengikuti prosedur pengobatan yang ditetapkan tim medis,” ujarnya Selasa pagi (1/12).

    Saat ini, lanjut Anies, seluruh kontak erat, baik keluarga maupun staf yang ada di kantor, telah dilakukan tes usap PCR. “Isolasi mandiri akan saya lakukan di tempat yang terpisah dengan keluarga dan akan saya tinggali sendiri. Sementara keluarga akan tetap di kediaman pribadi,” ujarnya.

    Dia juga berharap, agar semua orang yang pernah berinteraksi selama beberapa hari terakhir, untuk melakukan langkah-langkah yang diperlukan seperti isolasi mandiri atau tes usap PCR. 

    “Bagi siapapun yang pernah bertemu saya dalam beberapa hari terakhir, bisa kontak ke puskesmas terdekat untuk menjalani swab test. Tentu tim tracing dari Dinkes juga akan mendata dan menghubungi kontak erat saya. Seluruh prosedur terkait akan dijalankan,” tambahnya.

    Meski dinyatakan positif dan tanpa gejala, Gubernur Anies akan tetap memimpin rapat-rapat yang telah dijadwalkan. Dan akan dilakukan secara virtual.

    “Saya akan tetap bekerja memimpin rapat-rapat secara virtual. Sejak Maret lalu kita sudah terbiasa bekerja secara virtual, dan Insya Allah tidak akan ada proses pengambilan kebijakan yang terganggu,” tambah dia.

    Selain itu, kata Anies, sesuai protokol, unit kantor Gubernur akan ditutup. Seperti juga unit kantor Wakil Gubernur di Blok B sudah ditutup. Gedung utama Balai Kota, yang lokasinya berbeda dengan kantor gubernur dan wakil gubernur akan tetap akan beroperasi dengan protokol kesehatan ketat.

    Anies juga meminta agar masyarakat bisa semakin patuh terhadap 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan. “Mohon doanya agar bisa segera kembali sembuh dan Semoga Allah SWT melindungi kita semua dan merahmati kota Jakarta,” pintanya.(Wan)
  • Polisikan RS UMMI, Aktivis 212 : Bukti Upaya Rezim Kriminalisasi Habib Rizieq Tiada Henti

    Polisikan RS UMMI, Aktivis 212 : Bukti Upaya Rezim Kriminalisasi Habib Rizieq Tiada Henti

    JAKARTA, KABAR.ID- Ngototnya Wali Kota Bima Arya menuntut pemeriksaan ulang tes swab terhadap Habib Rizieq Shihab (HRS) dinilai sudah keterlaluan.

    Penilaian tersebut disampaikan alumnus aktivis 212 yang juga Presidium Aliansi Selamatkan Merah Putih (ASMaPi), Edy Mulyadi  di Jakarta (30/11/2020). 
     “Dia bahkan rela mondar-mandir ke Rumah Sakit (RS) UMMI Bogor, untuk memaksa manajemen RS menuruti keinginannya. Dia bahkan melaporkan RS UMMI ke polisi dengan tuduhan menghalang-halangi pemeriksaan dan pemberantasan COVID-19,”ujarnya.
    Padahal kata Edy, Dirut RS itu sudah mengumumkan, termasuk kepada media, bahwa hasil tes swab HRS negatif. 
    Habib hanya kelelahan karena kegiatan bertubi-tubi usai kepulangannya dari Saudi. Hasil tes juga sama sekali tidak menunjukkan gejala-gejala ke arah COVID-19.
    Sejumlah UU tentang Rumah Sakit, UU Kesehatan, bahkan UU Keterbukaan Publik sudah mengatur soal ini dengan benderang. Intinya, melarang membuka informasi kesehatan pasien kehadapan publik.
    “Jadi, kenapa Bima ngotot terus? Adakah tangan-tangan kekuasaan yang menekan dia? Atau, dia sedang menjalankan tugas untuk mengamankan jabatannya?” tukasnya (Wan)
  • Wakil Gubernur DKI Jakarta Terkonfirmasi Positif Terpapar Corona

    Wakil Gubernur DKI Jakarta Terkonfirmasi Positif Terpapar Corona

    JAKARTA, KABAR.ID- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus melakukan testing kepada setiap warga, tanpa terkecuali, khususnya kepada setiap warga Jakarta yang memiliki mobilitas tinggi sehingga memiliki potensi terpapar virus Corona.

    Hal itu pula yang dilakukan kepada seluruh jajaran di internal Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, termasuk Gubernur DKI Jakarta dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Hasil PCR Test terkini dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menunjukkan, Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria terkonfirmasi positif COVID-19 dan tetap dalam kondisi baik. Sesuai arahan dokter, saat ini Wagub Ariza menjalani isolasi mandiri.

    “Alhamdulillah, meskipun hasil testing pada Jumat (27/11) kemarin menunjukkan positif COVID-19, namun kondisi saya tetap dalam keadaan baik dan terkendali. Baik staf dan seluruh anggota keluarga saya juga sudah menjalani tes usap. Sebagaimana prosedur kesehatan yang telah ditetapkan WHO, bagi setiap pasien terkonfirmasi positif COVID-19 wajib melakukan isolasi mandiri dan tetap dalam pengawasan tenaga kesehatan, baik di level puskesmas hingga rumah sakit,” ujar Ariza.

    Diketahui, Ariza sebelumnya melakukan dua kali tes usap (PCR Test), yaitu pada Kamis (26/11) dengan hasil negatif, dan lalu dilanjutkan tes yang sama pada Jumat (27/11) dengan hasil terkonfirmasi positif. Adapun berdasarkan hasil dari contact tracing Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Wagub Ariza terkonfirmasi positif COVID-19 karena tertular dari staf pribadinya yang sebelumnya tertular dari lingkungan keluarga staf tersebut.

    “Jadi, temuan positif COVID-19 ini adalah dari lingkungan pekerjaan, di mana ada staf saya yang tertular dari klaster keluarganya. Ini tentu menjadi perhatian kita semua untuk lebih menjaga kedisiplinan protokol kesehatan hingga di dalam keluarga sekalipun,” tuturnya.

    Ariza berharap dengan adanya kasus konfirmasi positif COVID-19 ini, warga Jakarta untuk semakin meningkatkan disiplin protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan.

    “Mohon doanya agar kita semua dalam kondisi sehat wal’afiat. Jakarta belum terbebas dari pandemi COVID-19. Jangan ragu dan takut untuk saling mengingatkan Protokol 3M. Tetap tingkatkan iman, imun, dan aman bahkan hingga di dalam lingkup keluarga kita,” pesan Ariza (Mutma)

  • Hadiri HUT Persija, Anies : Stadion Persija Jakarta Rampung 2021

    JAKARTA, KABAR.ID- Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan turut memperingati hari ulang tahun (HUT) tim sepak bola Persija ke-92 secara virtual dari kediamannya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada (28/11). 


    Dalam kesempatan tersebut, Anies menegaskan komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam pembangunan stadion yang akan menjadi rumah bagi kesebelasan Persija.

    “Sekarang kita sama-sama berharap insya Allah stadion yang dulunya hanya ada di dalam gambar, stadion yang adanya dalam percakapan, hari ini stadion itu sudah pelan-pelan akan menjadi kenyataan bagi Jakarta. Dan ini artinya rumah buat kita semua. Kita jalani ini dengan rendah hati. Kita jalani ini dengan kerja keras. Kita jalaninya dengan tabah. Dan insya Allah nantinya Stadion akan menjadi kebanggaan kita semua,” ujarnya.

    Anies mengatakan sejarah panjang Persija yang turut serta dalam pendirian PSSI pada 19 April 1930 di Yogyakarta. Gubernur Anies juga mengungkapkan Persija juga telah meraih 11 gelar juara kompetisi sepak bola di tanah air sejak Perserikatan masa Hindia Belanda (1931), Perserikatan setelah masa kemerdekaan (1954, 1964, 1973, 1975 dan 1979), hingga prestasi juara Liga I Indonesia (2001, 2018). Adapun juara internasional yang pernah diraih antara lain:
    – Juara 1 Quoch Khanh Saigon Cup/Ho Chi Minh City Cup tahun 1973
    – Juara 2 Brunei Invitation Cup pada tahun 2000 dan 2001
    – Juara 1 Boost Fix Super Cup pada tahun 2018

    Menurut Anies, sejarah Persija yang telah melahirkan pemain-pemain hebat di usia tim yang masih tergolong muda. “Dan dari Persija lahir pemain-pemain hebat. Tan Liong Houw, Sinyo Aliandoe, Soetjipto Soentoro, Iswadi Idris, dan yang sekarang Bambang Pamungkas. Ini semua adalah legenda-legenda, tapi Persija tidak berhenti di situ. Saya percaya bahwa Persija bukan sebuah tim tua, ini tim muda,” ucapnya.

    Anies mengingatkan akan pentingnya suporter, yaitu The JakMania dalam perjalanan Persija selama ini. “Dan tanpa adanya The JakMania, kita akan sulit membayangkan tim ini seperti apa. The Jak adalah pompa semangat bagi Persija. The Jak adalah simpul yang mempersatukan warga Jakarta. Karena itu saya berharap Persija, The JakMania, dan kita semua benar-benar menjadi satu kesatuan,” ujarnya.

    Anies berharap peringatan ulang tahun Persija ke-92 dapat memperkuat soliditas Persija dan The JakMania. “Dan peringatan 92 tahun Persija menjadi kesempatan untuk memperkuat soliditas di antara kita. Begitu juga dengan seluruh pengurus di Persija, kita berharap kolaborasi kita makin baik. Kami di Pemprov DKI Jakarta insya Allah akan terus mendukung, baik untuk Persijanya juga untuk teman-teman The Jak Mania. The Jak Mania ini menjadi salah satu simpul yang penting bagi keutuhan masyarakat di Jakarta,” pungkasnya.

    Perlu diketahui, Stadion Persija saat ini dalam proses pembangunan setelah groundbreaking pada 14 Maret 2019. Stadion berkelas internasional tersebut pada pekan ini sudah terealiasi 36,7% dan direncanakan akan rampung pada tahun 2021 mendatang

    “Sekali lagi saya ucapkan selamat dan terus jaga semangat. Salam hormat, salam hangat untuk semuanya. Selamat untuk Persija. Selamat untuk semua yang bekerja keras di lapangan dan di luar lapangan. Kita titip nama baik Jakarta di pundak Persija,” tandasnya (Mutma)
  • Pemda DKI Jakarta Berupaya Optimalkan Pompa Pengendalian Banjir

    JAKARTA, KABAR.ID- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya mengoptimalkan pengendalian banjir sebelum memasuki musim hujan. Salah satunya, dengan memastikan seluruh pompa yang dimiliki dapat berfungsi dengan baik.

    Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria (Ariza), berkesempatan meninjau kesiapan fungsi pompa, tepatnya di tiga rumah pompa, yaitu Rumah Pompa Pluit Timur, Penjaringan, Jakarta Utara; Rumah Pompa Pulo Mas, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara; dan Rumah Pompa Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, pada Sabtu (12/9).

    Wagub Ariza menyampaikan, terjadi peningkatan intensitas hujan yang terjadi beberapa tahun belakangan ini. Karena itu, pengendalian dan pencegahan terhadap banjir harus pula ditingkatkan. Mulai dari dukungan terhadap anggaran, sarana-prasarana, sumber daya manusia, hingga teknologi yang digunakan.

    “Tidak bisa (kerja) seperti biasa saja. Apa yang bisa dikerjakan di musim kemarau ini, dikerjakan. Meskipun pandemi COVID-19, kita tetap fokus menyelesaikan persoalan banjir,” jelas Ariza di Rumah Pompa Pluit Timur.

    Berdasarkan informasi dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta, pompa yang dimiliki terdapat di 178 lokasi, dengan 486 unit. Kapasitas pompa tersebut dalam menyedot air pun bervariasi, mulai dari 4.000 hingga 5.000 liter per detik.

    Tak hanya itu, terdapat pula Sistem Waduk Pluit yang terdiri dari Rumah Pompa Pasar Ikan (600 ha), Rumah Pompa Duri (155 ha), dan Rumah Pompa Pluit (1328 ha). Ketiga sistem rumah pompa tersebut saling terhubung dan melintasi objek-objek vital yang berpotensi banjir saat musim hujan. Di, antaranya adalah Monas dan Istana Negara.

    “Tujuannya apa pompa ini? Yaitu, mengendalikan banjir. Pompa polder ini tujuannya mengendalikan banjir. Petugas kami mulai dari Dinas hingga Sudin SDA, semua di sini sudah profesional menangani banjir. Memang masalahnya debitnya yang meningkat, dan Jakarta pada posisi rendah datarannya,” tambahnya.

    Karena itu, Ariza juga berharap adanya dukungan dari masyarakat untuk mencegah terjadinya banjir dengan cara yang sederhana, seperti membuang sampah pada tempatnya. “Selokannya jangan sampai sedimentasinya tinggi. Kalau masyarakat bisa melakukan dua itu saja sangat membantu. Pertama, jangan buang sampah sembarangan. Kedua, di lingkungan rumah masing-masing dijaga selokannya. Itu sudah cukup membantu,” ujarnya.

    Dengan adanya peninjauan ini,Ariza berharap saat musim hujan datang, sistem pompa dapat berfungsi dengan baik dan dapat ditambah jumlahnya untuk mengantisipasi intensitas hujan yang semakin tinggi. “Mudah-mudahan nanti kita akan tambahkan polder atau pompa. Belum bisa menghilangkan banjir sama sekali, tapi mengurangi,” pungkasnya.

    Hadir dalam peninjauan ini, Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, Juaini; Kepala Bidang Pengendalian Banjir dan Drainase Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum; Walikota  Administrasi Jakarta Timur, M. Anwar; dan Wakil Walikota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim.(Wan)

  • Klaster Libur Panjang, Orang Terpapar Covid-19 di Jakarta Tembus Angka 1.114

    JAKARTA, KABAR.ID- Dalam sepekan terakhir, terdapat tren kenaikan kasus positif COVID-19 secara signifikan di Provinsi DKI Jakarta. Bahkan, pada Minggu (30/8), jumlah kasus positif mencapai angka 1.114. 


    Dari jumlah tersebut, 385 kasus adalah akumulasi data 7 hari sebelumnya yang baru dilaporkan, yang mana sebagian besar terpapar COVID-19 saat libur panjang akhir pekan (long weekend) pada rentang waktu 16 – 22 Agustus 2020.

    Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan, berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 70 % kasus positif pada hari ini adalah kasus yang diambil spesimen pada tanggal 24 dan 25 Agustus 2020. Ia menjelaskan, jika dihitung mundur, masa inkubasi tersering adalah 6 hari (inkubasi adalah lama waktu dari virus masuk sampai dengan menimbulkan gejala), lalu pasien mengakses pemeriksaan PCR 1-2 hari kemudian, maka periode penularan tertinggi terjadi pada 16-17 Agustus 2020.

    “Angka pengambilan spesimen pada 27 Agustus juga cukup tinggi, perlu dipertimbangkan efek long weekend 2 minggu berturut-turut. Perlu adanya kewaspadaan dan usaha bersama, baik oleh Pemerintah maupun masyarakat, dalam melihat tren kenaikan kasus ini,” ujarnya.

    Selain itu, Dwi juga menyampaikan, untuk penambahan kasus hari ini, 57 % di antaranya atau sebanyak 630 kasus baru adalah hasil tracing Puskesmas, yang mana melakukan pemeriksaan kepada kontak erat pasien positif. Tracing ratio di DKI Jakarta saat ini adalah 6, artinya dari 1 kasus positif, rata-rata 6 orang kontak erat akan diperiksa/dites PCR. Sedangkan, dari active case finding yang dilakukan Puskesmas, ditemukan 6 kasus baru. Sementara, dari passive case finding di RS dan klinik ditemukan sebanyak 478 kasus baru.

    Kendati terdapat tren kenaikan pada kasus harian, namun tingkat kematian (Case Fatality Rate atau CFR) menurun, yakni hingga 30 Agustus 2020, CFR di DKI Jakarta adalah 3 %. Jumlah kasus aktif yang sempat mengalami kenaikan pada bulan Juli dan awal Agustus, mulai menunjukkan pelandaian kembali dan penurunan, yakni hingga 30 Agustus 2020 sebanyak 7.960 orang. Hal tersebut diikuti dengan tingkat kesembuhan (Recovery Rate) yang terus meningkat, sebesar 76,7 %.

    Dwi turut menegaskan, Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk terus memassifkan tes PCR dan meningkatkan kapasitas tes PCR dalam upaya menemukan kasus baru secara cepat, agar dapat segera melakukan tindakan isolasi / perawatan secara tepat. Sehingga, memperkecil potensi penularan COVID-19. “Kami di Pemprov DKI Jakarta akan terus mengejar testing, tracing, dan treatment dalam penanganan wabah ini. Tapi, masyarakat juga perlu memahami bahwa untuk benar-benar menuntaskan ini memang butuh sama-sama menahan diri,” imbuhnya.

    Untuk diketahui pula, berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta bahwa tanggal 29 Agustus 2020 dilakukan tes sebanyak 5.941 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 4.872 orang dites PCR untuk mendiagnosis kasus baru. “Untuk jumlah orang dites PCR 51.148 orang atau sama dengan 4.804 per 1 juta penduduk per minggu (4 kali lipat di atas standar WHO). Sedangkan, untuk persentase kasus positif sepekan terakhir sebesar 9,7 % dan persentase kasus positif secara total sebesar 6,3 %,” terangnya.

    Pada perpanjangan kembali PSBB Transisi Fase 1 ini, Pemprov DKI Jakarta menyarankan, bagi masyarakat yang ingin memasuki wilayah Jakarta untuk melakukan pemeriksaan mandiri COVID-19 melalui JakCLM di aplikasi JAKI. Melalui JakCLM, masyarakat dapat mengetahui risiko COVID-19 serta mendapatkan berbagai rekomendasi kesehatan sesuai dengan risiko yang dimiliki. Kontribusi masyarakat dalam pengisian JakCLM dapat membantu Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan pencegahaan penyebaran kasus COVID-19 di Jakarta.

    Melalui Satpol PP Provinsi DKI Jakarta, penindakan atas pelanggaran penggunaan masker juga akan digencarkan, begitu pula dengan bentuk pelanggaran-pelanggaran PSBB lainnya. Sehingga, harapannya, masyarakat dapat lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan dan turut berpartisipasi dalam memutus mata rantai penularan COVID-19.

    Perlu diingat selalu untuk memperhatikan dan menjalankan prinsip-prinsip ini dalam berkegiatan sehari-hari:
    • Tetap tinggal di rumah dan tidak keluar bila tidak ada keperluan mendesak.
    • Selalu jalankan 3M: Memakai masker dengan benar, Menjaga jarak aman 1,5 – 2 meter, dan Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin.
    • Seluruh kegiatan yang diizinkan beroperasi harus dalam kapasitas maksimal 50% dan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.
    • Ingatkan sesama untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. (Wan)
  • Pemerintah Gelar Kampanye Gunakan Masker di Kawasan Stadion Gelora Bung Karno

    JAKARTA, KABAR.ID- Pemerintah menggelar acara Kampanye Penggunaan Masker sebagai upaya penanganan Covid-19, di Kawasan Stadion Utama GBK (Gelora Bung Karno) Senayan, Provinsi DKI Jakarta, Minggu (30/8).
    Acara kampanye ini merupakan pelaksanaan lebih lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo yang mengharapkan adanya peningkatan kepatuhan masyarakat dalam menggunakan masker melalui gerakan membagi dan mengajak memakai masker.
    “Kampanye penggunaan masker secara masif dilakukan untuk mendorong kepatuhan masyarakat dalam memakai masker,” tutur Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Kampanye Penggunaan Masker tersebut.
    Menurut Menko Airlangga yang juga selaku Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN), menggunakan masker adalah cara yang sederhana dan paling efektif untuk mencegah penularan Covid-19.
    “Dengan menggunakan masker, jika seseorang telah menjadi carrier Covid-19, maka dapat mencegah agar tidak menulari orang lain. Jika seseorang bukan carrier, akan terlindungi agar tidak tertular Covid-19. Maka, tepat sekali dengan slogan: Maskermu melindungi aku dan Maskerku melindungi kamu,” lanjut Airlangga.
    Airlangga berharap, upaya terpenting dalam melakukan pencegahan penularan Covid-19 adalah kepatuhan masyarakat dalam menggunakan masker sehingga melalui kampanye ini diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan masyarakat. Menurutnya, bangkitnya ekonomi nasional di masa pandemi ini dimulai dari kedisiplinan masyarakat dalam menggunakan masker.
    “Meningkatnya kepatuhan masyarakat menggunakan masker sejalan dengan upaya untuk membangun rasa aman bagi masyarakat. Hal ini merupakan kunci utama dalam upaya pemulihan ekonomi nasional kita,” ujar Airlangga.
    Untuk itu, tidak bosan Airlangga mengajak masyarakat untuk senantiasa mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Dimulai dengan meningkatkan kedisiplinan dalam menggunakan masker, sebagai kunci awal pencegahan penularan Covid-19.
    “Ayo pakai masker, jangan kendor! Disiplin pakai masker!,” tegasnya.
    Di penghujung sambutannya, Airlangga berpesan supaya masyarakat membiasakan disiplin menggunakan masker, dimulai dari diri sendiri. Ia menegaskan mulai dari disiplin diri masing-masing, keluarga, lingkungan dan masyarakat luas.
    Pada akhirnya, lanjut Menko Perekonomian, akan terbangun budaya penggunaan masker untuk mencegah penularan Covid-19, sebagai kunci utama pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi ini.
    “Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit!,” pungkasnya.
    Gerakan Kampanye Masker Nasional ini digawangi oleh Komite PC-PEN yang diketuai Menko Airlangga Hartarto dibantu oleh Kemenko Perekonomian, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pemuda dan Olahraga, dan BNPB. Sebanyak 22.500 masker dari Kemenko Perekonomian dan 20.000 masker dari Kementerian Kesehatan dibagikan kepada masyarakat umum yang sedang beraktivitas olahraga di Kawasan GBK dan yang hadir pada acara tersebut.
    Ke depan, selain kampanye Menggunakan Masker, Pemerintah juga akan menggaungkan Gerakan 3M lainnya yaitu Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak.
    Ikut hadir pada acara Kampanye Nasional “Jangan Kendor! Disiplin Pakai Masker” ini antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Pemuda dan Olahraga, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19, serta Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Kesehatan. Hadir pula para pejabat di jajaran Kemenko Perekonomian, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta dari BNPB.(Wan)
  • Pemprov DKI Jakarta Buka Jalur Sepeda di 10 Lokasi

    JAKARTA, KABAR.ID- Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta akan membuka kembali secara bertahap 10 Kawasan Khusus Pesepeda (KKP) bagi masyarakat sebagai sarana penunjang kegiatan berolahraga di akhir pekan. 


    Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, hal tersebut ditujukan agar warga yang berolahraga tidak terkonsentrasi pada satu titik.

    “Maka itu, kami berharap warga yang biasanya berolahraga di lokasi jalur sepeda sementara, yaitu di sepanjang Jalan Sudirman -Thamrin – Merdeka Barat itu berpencar ke Kawasan Khusus Pesepeda atau KKP yang kami sediakan. Nanti juga akan dilaksanakan secara bertahap,” ujar Syafrin pada Sabtu, (29/8).

    Lebih lanjut, Syafrin mengatakan, pelaksanaan Kawasan Khusus Pesepeda atau KKP yang ada di lima Wilayah Kota tersebut akan mulai dilakukan pada Minggu, 30 Agustus 2020 mendatang, pukul 06.00 WIB hingga 09.00 WIB. 

    Dalam pembukaan kembali KKP, pihaknya akan menerjunkan 579 personel Dishub, serta berkolaborasi dengan 86 personel dari TNI/Polri, dan 121 personel Satpol PP.

    Meski demikian, Syafrin mengimbau kepada masyarakat yang berolahraga untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan disiplin menaati peraturan dalam beraktivitas di Kawasan Khusus Pesepeda. 

    “Sekali lagi kami tekankan bagi masyarakat untuk melaksanakan 3M, Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak. Dan kami tegaskan bagi warga yang rentan terhadap penularan COVID-19, yaitu warga usia lanjut, anak-anak di bawah 9 tahun, dan ibu hamil dilarang beraktivitas di area KKP,” lanjut Syafrin.

    Adapun Kawasan Khusus Pesepeda pada tahap awal akan dilaksanakan di 10 lokasi sebagai berikut :

    A. Jakarta Pusat :
    a. Jl. Gajah Mada
    b. Jl. Hayam Wuruk
    c. Jl. Benyamin Sueb

    B. Jakarta Barat :
    a. Jl. Gajah Mada
    b. Jl. Hayam Wuruk

    C. Jakarta Utara :
    c. Jl. Danau Sunter Selatan
    d. Jl. Benyamin Sueb

    D. Jakarta Timur :
    a. Jl. Raya Raden Intan
    b. Jl. KBT Sisi Utara

    E. Jakarta Selatan :
    a. Jl. Layang Non Toll Antasari (Wan)