JAKARTA, KABAR.ID- Presiden Joko Widodo, didampingi Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Rabu
(23/10) telah resmi mengumumkan susunan kabinetnya yang dinamakan Kabinet Indonesia Maju.
Berbeda dengan
pengumuman keputusan atau kebijakan penting lainnya, kali ini presiden
memilih duduk lesehan di anak tangga Istana Merdeka, Jakarta.
Ada sejumlah wajah baru di kabinet “Indonesia Maju.” Tetapi yang
paling menjadi perhatian tentu saja penempatan Prabowo Subianto, pesaing
utama Jokowi dalam pemilu presiden April lalu, sebagai menteri
pertahanan. Mengenakan batik kehijauan, Prabowo memberi salam hormat
kepada Jokowi ketika namanya disebut sebagai menteri.
Di luar dugaan Presiden Joko Widodo menunjuk Fachrul Razi, lulusan
Akadmi Militer Angkatan 1970 yang pernah menjadi Wakil Panglima TNI pada
era Abdurrahman Wahid, sebagai Menteri Agama. Juga Nadiem Makarim
sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, serta I Gusti Ayu Bintang
sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Berikut daftar kabinet “Indonesia Bersatu” yang diumumkan Presiden Jokowi.
1. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan: Mahfud MD
2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Airlangga Hartarto
3. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Muhadjir Effendi
4. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi: Luhut Binsar Pandjaitan
5. Menteri Pertahanan: Prabowo Subianto
6. Menteri Sekretaris Negara: Pratikno
7. Menteri Dalam Negari: Jend. (Pol) Tito Karnavian
8. Menteri Luar Negeri: Retno LP Marsudi
9. Menteri Agama: Fachrul Razi
10. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia: Yasonna Laolly
11. Menteri Keuangan: Sri Mulyani Indrawati
12. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Nadiem Makarim
13. Menteri Kesehatan: dr. Terawan Agus Putranto
14. Menteri Sosial: Juliari Batubara
15. Menteri Tenaga Kerja: Ida Fauziah
16. Menteri Perindustrian: Agus Gumiwang Kartasasmita
17. Menteri Perdagangan: Agus Suparmanto
18. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Arifin Tasrif
19. Menteri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR): Basuki Hadimuljono
20. Menteri Perhubungan: Budi Karya Sumadi
21. Menteri Komunikasi dan Informatika: Johnny G. Plate
22. Menteri Pertanian: Syahrul Yasin Limpo
23. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya
24. Menteri Kelautan dan Perikanan: Edhy Prabowo
25. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi: Abdul Halim Iskandar
26. Menteri Agraria, Tata Ruang, dan Kehutanan: Sofjan Djalil
27. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Bappenas: Suharso Monoarfa
28. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Tjahjo Kumolo
29. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) : Erick Thohir
30. Menteri Koperasi dan UKM: Teten Masduki
31. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Wishnutama
32. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak: I Gusti Ayu Bintang Darmawati
33. Menristek dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional: Bambang Brodjonegoro
34. Menteri Pemuda dan Olahraga: Zainudin Amali
35. Kepala Staf Kepresidenan: Moeldoko
36. Sekretaris Kabinet: Pramono Anung
37. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM): Bahlil Lahadalia
38. Jaksa Agung: ST Burhanuddin
Mengakhiri pengumuman kabinet untuk masa jabatan keduanya, Presiden
Joko Widodo menyampaikan tujuh pesan singkat penuh makna. Ia menegaskan
agar para menteri “jangan korupsi, menciptakan sistem yang menutup celah
terjadinya korupsi!”
Jokowi juga minta agar tidak ada “visi misi menteri” karena yang ada menurutnya adalah “visi misi presiden dan wakil presiden.”
Lebih jauh Jokowi minta agar ke-34 menteri baru itu “kerja cepat,
kerja keras dan kerja produktif,” serta “tidak terjebak pada rutinitas
yang monoton” dan senantiasa bekerja “yang berorientasi pada hasil
nyata.”
Presiden juga mendorong para menteri untuk selalu mengecek masalah di lapangan dan menemukan solusinya.
Pesan terakhirnya adalah agar para menteri kabinet Indonesia Bersatu bekerja serius. “Yang gak serius atau sungguh-sungguh, hati-hati. Bisa saya copot di tengah jalan,” ujar Jokowi menutup pengumuman kabinet baru.
Pelantikan kabinet ini akan dilangsungkan Senin (28/10) siang di Istana Merdeka, Jakarta. [em/ft/voa/mj]