LOMBOK, KABAR.ID- Keberlanjutan
program CSR Sampoerna Untuk Indonesia bersama Perkumpulan Skala telah sampai
pada tahap pengerjaan fasilitas sosial (Fasos) dan fasilitas umum (Fasum) bersamaan
dengan membangun Kampung Siaga Bencana di daerah dampingan.
Desa dampingan itu adalah Desa Sandik di Lombok Barat, Desa
Selengan di Lombok Utara, Desa Obel-Obel dan Desa Sembaung Bumbung di Lombok Timur.
Selengan di Lombok Utara, Desa Obel-Obel dan Desa Sembaung Bumbung di Lombok Timur.
Pemilihan desa-desa dampingan didasari dengan daerah yang memiliki
potensi longsor yang tinggi, khususnya longsor yang diakibatkan oleh gempa yang
telah terjadi di Lombok. Seperti contoh di Desa Sandik sendiri terdapat
titik-titik longsor di 16 Dusun.
potensi longsor yang tinggi, khususnya longsor yang diakibatkan oleh gempa yang
telah terjadi di Lombok. Seperti contoh di Desa Sandik sendiri terdapat
titik-titik longsor di 16 Dusun.
Di Desa Selengan sendiri memiliki potensi longsor, gempa,
kekeringan karena sesar Lombok terdapat di desa ini. “Setelah gempa air menghilang, muncul lumpur di hampir setiap
rumah.” Kenang salah seorang warga Desa Selengan dalam satu kesempatan pertemuan dengan tim Skala.
kekeringan karena sesar Lombok terdapat di desa ini. “Setelah gempa air menghilang, muncul lumpur di hampir setiap
rumah.” Kenang salah seorang warga Desa Selengan dalam satu kesempatan pertemuan dengan tim Skala.
Untuk di Desa Obel-Obel, topografi yang bersebelahan dengan bukit
batu menyebabkan potensi longsor dengan material batu yang langsung menghadap
ke rumah-rumah warga.
batu menyebabkan potensi longsor dengan material batu yang langsung menghadap
ke rumah-rumah warga.
“Ada pemukiman baru, yaitu rumah-rumah yang pindah ke tempat lebih
aman. Di sini kita membuat tower air untuk kebetuhan warga, toilet umum yang
tersebar di dua titik dan berugak untuk pertemuan maupun
posyandu.” Jelas LO Desa Obel-Obel Mulyono.
aman. Di sini kita membuat tower air untuk kebetuhan warga, toilet umum yang
tersebar di dua titik dan berugak untuk pertemuan maupun
posyandu.” Jelas LO Desa Obel-Obel Mulyono.
Fasilitas sosial dan fasilitas umum ini sendiri terdiri dari berugak,
mushola,
toilet umum dan fasilitas sanitasi lainnya sesuai dengan kondisi daerah
masing-masing. Fasilitas umum dan fasilitas sosial ini bisa dipergunakan
masyarakat sebagai sarana pertemuan, posyandu dan juga pemamfaatan sanitasi dan
air bersih.
mushola,
toilet umum dan fasilitas sanitasi lainnya sesuai dengan kondisi daerah
masing-masing. Fasilitas umum dan fasilitas sosial ini bisa dipergunakan
masyarakat sebagai sarana pertemuan, posyandu dan juga pemamfaatan sanitasi dan
air bersih.
Menurut Direktur Eksekutif Perkumpulan
Skala, Trinirmalaningrum, pengerjaan fasum dan fasos yang dilakukan
Tim Skala dan CSR Sampoerna Untuk
Indonesia dengan
dukungan masyarakat di empat desa setempat yang dimulai dilakukan minggu
keempat Oktober ditargetkan selesai awal Desember 2018.
Skala, Trinirmalaningrum, pengerjaan fasum dan fasos yang dilakukan
Tim Skala dan CSR Sampoerna Untuk
Indonesia dengan
dukungan masyarakat di empat desa setempat yang dimulai dilakukan minggu
keempat Oktober ditargetkan selesai awal Desember 2018.
“Jadi kita genjot pengerjaannya selama sebulan lebih. Alhamdulillah
masyarakat setempat banyak ikut terlibat berpartisipasi,”tandasnya (Santi/Wan).
masyarakat setempat banyak ikut terlibat berpartisipasi,”tandasnya (Santi/Wan).