Blog

  • Klaster Libur Panjang, Orang Terpapar Covid-19 di Jakarta Tembus Angka 1.114

    JAKARTA, KABAR.ID- Dalam sepekan terakhir, terdapat tren kenaikan kasus positif COVID-19 secara signifikan di Provinsi DKI Jakarta. Bahkan, pada Minggu (30/8), jumlah kasus positif mencapai angka 1.114. 


    Dari jumlah tersebut, 385 kasus adalah akumulasi data 7 hari sebelumnya yang baru dilaporkan, yang mana sebagian besar terpapar COVID-19 saat libur panjang akhir pekan (long weekend) pada rentang waktu 16 – 22 Agustus 2020.

    Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan, berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 70 % kasus positif pada hari ini adalah kasus yang diambil spesimen pada tanggal 24 dan 25 Agustus 2020. Ia menjelaskan, jika dihitung mundur, masa inkubasi tersering adalah 6 hari (inkubasi adalah lama waktu dari virus masuk sampai dengan menimbulkan gejala), lalu pasien mengakses pemeriksaan PCR 1-2 hari kemudian, maka periode penularan tertinggi terjadi pada 16-17 Agustus 2020.

    “Angka pengambilan spesimen pada 27 Agustus juga cukup tinggi, perlu dipertimbangkan efek long weekend 2 minggu berturut-turut. Perlu adanya kewaspadaan dan usaha bersama, baik oleh Pemerintah maupun masyarakat, dalam melihat tren kenaikan kasus ini,” ujarnya.

    Selain itu, Dwi juga menyampaikan, untuk penambahan kasus hari ini, 57 % di antaranya atau sebanyak 630 kasus baru adalah hasil tracing Puskesmas, yang mana melakukan pemeriksaan kepada kontak erat pasien positif. Tracing ratio di DKI Jakarta saat ini adalah 6, artinya dari 1 kasus positif, rata-rata 6 orang kontak erat akan diperiksa/dites PCR. Sedangkan, dari active case finding yang dilakukan Puskesmas, ditemukan 6 kasus baru. Sementara, dari passive case finding di RS dan klinik ditemukan sebanyak 478 kasus baru.

    Kendati terdapat tren kenaikan pada kasus harian, namun tingkat kematian (Case Fatality Rate atau CFR) menurun, yakni hingga 30 Agustus 2020, CFR di DKI Jakarta adalah 3 %. Jumlah kasus aktif yang sempat mengalami kenaikan pada bulan Juli dan awal Agustus, mulai menunjukkan pelandaian kembali dan penurunan, yakni hingga 30 Agustus 2020 sebanyak 7.960 orang. Hal tersebut diikuti dengan tingkat kesembuhan (Recovery Rate) yang terus meningkat, sebesar 76,7 %.

    Dwi turut menegaskan, Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk terus memassifkan tes PCR dan meningkatkan kapasitas tes PCR dalam upaya menemukan kasus baru secara cepat, agar dapat segera melakukan tindakan isolasi / perawatan secara tepat. Sehingga, memperkecil potensi penularan COVID-19. “Kami di Pemprov DKI Jakarta akan terus mengejar testing, tracing, dan treatment dalam penanganan wabah ini. Tapi, masyarakat juga perlu memahami bahwa untuk benar-benar menuntaskan ini memang butuh sama-sama menahan diri,” imbuhnya.

    Untuk diketahui pula, berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta bahwa tanggal 29 Agustus 2020 dilakukan tes sebanyak 5.941 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 4.872 orang dites PCR untuk mendiagnosis kasus baru. “Untuk jumlah orang dites PCR 51.148 orang atau sama dengan 4.804 per 1 juta penduduk per minggu (4 kali lipat di atas standar WHO). Sedangkan, untuk persentase kasus positif sepekan terakhir sebesar 9,7 % dan persentase kasus positif secara total sebesar 6,3 %,” terangnya.

    Pada perpanjangan kembali PSBB Transisi Fase 1 ini, Pemprov DKI Jakarta menyarankan, bagi masyarakat yang ingin memasuki wilayah Jakarta untuk melakukan pemeriksaan mandiri COVID-19 melalui JakCLM di aplikasi JAKI. Melalui JakCLM, masyarakat dapat mengetahui risiko COVID-19 serta mendapatkan berbagai rekomendasi kesehatan sesuai dengan risiko yang dimiliki. Kontribusi masyarakat dalam pengisian JakCLM dapat membantu Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan pencegahaan penyebaran kasus COVID-19 di Jakarta.

    Melalui Satpol PP Provinsi DKI Jakarta, penindakan atas pelanggaran penggunaan masker juga akan digencarkan, begitu pula dengan bentuk pelanggaran-pelanggaran PSBB lainnya. Sehingga, harapannya, masyarakat dapat lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan dan turut berpartisipasi dalam memutus mata rantai penularan COVID-19.

    Perlu diingat selalu untuk memperhatikan dan menjalankan prinsip-prinsip ini dalam berkegiatan sehari-hari:
    • Tetap tinggal di rumah dan tidak keluar bila tidak ada keperluan mendesak.
    • Selalu jalankan 3M: Memakai masker dengan benar, Menjaga jarak aman 1,5 – 2 meter, dan Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin.
    • Seluruh kegiatan yang diizinkan beroperasi harus dalam kapasitas maksimal 50% dan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.
    • Ingatkan sesama untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. (Wan)
  • Pemerintah Gelar Kampanye Gunakan Masker di Kawasan Stadion Gelora Bung Karno

    JAKARTA, KABAR.ID- Pemerintah menggelar acara Kampanye Penggunaan Masker sebagai upaya penanganan Covid-19, di Kawasan Stadion Utama GBK (Gelora Bung Karno) Senayan, Provinsi DKI Jakarta, Minggu (30/8).
    Acara kampanye ini merupakan pelaksanaan lebih lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo yang mengharapkan adanya peningkatan kepatuhan masyarakat dalam menggunakan masker melalui gerakan membagi dan mengajak memakai masker.
    “Kampanye penggunaan masker secara masif dilakukan untuk mendorong kepatuhan masyarakat dalam memakai masker,” tutur Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Kampanye Penggunaan Masker tersebut.
    Menurut Menko Airlangga yang juga selaku Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN), menggunakan masker adalah cara yang sederhana dan paling efektif untuk mencegah penularan Covid-19.
    “Dengan menggunakan masker, jika seseorang telah menjadi carrier Covid-19, maka dapat mencegah agar tidak menulari orang lain. Jika seseorang bukan carrier, akan terlindungi agar tidak tertular Covid-19. Maka, tepat sekali dengan slogan: Maskermu melindungi aku dan Maskerku melindungi kamu,” lanjut Airlangga.
    Airlangga berharap, upaya terpenting dalam melakukan pencegahan penularan Covid-19 adalah kepatuhan masyarakat dalam menggunakan masker sehingga melalui kampanye ini diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan masyarakat. Menurutnya, bangkitnya ekonomi nasional di masa pandemi ini dimulai dari kedisiplinan masyarakat dalam menggunakan masker.
    “Meningkatnya kepatuhan masyarakat menggunakan masker sejalan dengan upaya untuk membangun rasa aman bagi masyarakat. Hal ini merupakan kunci utama dalam upaya pemulihan ekonomi nasional kita,” ujar Airlangga.
    Untuk itu, tidak bosan Airlangga mengajak masyarakat untuk senantiasa mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Dimulai dengan meningkatkan kedisiplinan dalam menggunakan masker, sebagai kunci awal pencegahan penularan Covid-19.
    “Ayo pakai masker, jangan kendor! Disiplin pakai masker!,” tegasnya.
    Di penghujung sambutannya, Airlangga berpesan supaya masyarakat membiasakan disiplin menggunakan masker, dimulai dari diri sendiri. Ia menegaskan mulai dari disiplin diri masing-masing, keluarga, lingkungan dan masyarakat luas.
    Pada akhirnya, lanjut Menko Perekonomian, akan terbangun budaya penggunaan masker untuk mencegah penularan Covid-19, sebagai kunci utama pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi ini.
    “Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit!,” pungkasnya.
    Gerakan Kampanye Masker Nasional ini digawangi oleh Komite PC-PEN yang diketuai Menko Airlangga Hartarto dibantu oleh Kemenko Perekonomian, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pemuda dan Olahraga, dan BNPB. Sebanyak 22.500 masker dari Kemenko Perekonomian dan 20.000 masker dari Kementerian Kesehatan dibagikan kepada masyarakat umum yang sedang beraktivitas olahraga di Kawasan GBK dan yang hadir pada acara tersebut.
    Ke depan, selain kampanye Menggunakan Masker, Pemerintah juga akan menggaungkan Gerakan 3M lainnya yaitu Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak.
    Ikut hadir pada acara Kampanye Nasional “Jangan Kendor! Disiplin Pakai Masker” ini antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Pemuda dan Olahraga, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19, serta Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Kesehatan. Hadir pula para pejabat di jajaran Kemenko Perekonomian, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta dari BNPB.(Wan)
  • Pemprov DKI Jakarta Buka Jalur Sepeda di 10 Lokasi

    JAKARTA, KABAR.ID- Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta akan membuka kembali secara bertahap 10 Kawasan Khusus Pesepeda (KKP) bagi masyarakat sebagai sarana penunjang kegiatan berolahraga di akhir pekan. 


    Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, hal tersebut ditujukan agar warga yang berolahraga tidak terkonsentrasi pada satu titik.

    “Maka itu, kami berharap warga yang biasanya berolahraga di lokasi jalur sepeda sementara, yaitu di sepanjang Jalan Sudirman -Thamrin – Merdeka Barat itu berpencar ke Kawasan Khusus Pesepeda atau KKP yang kami sediakan. Nanti juga akan dilaksanakan secara bertahap,” ujar Syafrin pada Sabtu, (29/8).

    Lebih lanjut, Syafrin mengatakan, pelaksanaan Kawasan Khusus Pesepeda atau KKP yang ada di lima Wilayah Kota tersebut akan mulai dilakukan pada Minggu, 30 Agustus 2020 mendatang, pukul 06.00 WIB hingga 09.00 WIB. 

    Dalam pembukaan kembali KKP, pihaknya akan menerjunkan 579 personel Dishub, serta berkolaborasi dengan 86 personel dari TNI/Polri, dan 121 personel Satpol PP.

    Meski demikian, Syafrin mengimbau kepada masyarakat yang berolahraga untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan disiplin menaati peraturan dalam beraktivitas di Kawasan Khusus Pesepeda. 

    “Sekali lagi kami tekankan bagi masyarakat untuk melaksanakan 3M, Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak. Dan kami tegaskan bagi warga yang rentan terhadap penularan COVID-19, yaitu warga usia lanjut, anak-anak di bawah 9 tahun, dan ibu hamil dilarang beraktivitas di area KKP,” lanjut Syafrin.

    Adapun Kawasan Khusus Pesepeda pada tahap awal akan dilaksanakan di 10 lokasi sebagai berikut :

    A. Jakarta Pusat :
    a. Jl. Gajah Mada
    b. Jl. Hayam Wuruk
    c. Jl. Benyamin Sueb

    B. Jakarta Barat :
    a. Jl. Gajah Mada
    b. Jl. Hayam Wuruk

    C. Jakarta Utara :
    c. Jl. Danau Sunter Selatan
    d. Jl. Benyamin Sueb

    D. Jakarta Timur :
    a. Jl. Raya Raden Intan
    b. Jl. KBT Sisi Utara

    E. Jakarta Selatan :
    a. Jl. Layang Non Toll Antasari (Wan)
  • Peringati 75 Tahun DPR-RI, Puan Maharani Tegaskan DPR RI Terus Perjuangkan Amanat Rakyat

    JAKARTA, KABAR.ID- Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani menegaskan bahwa DPR RI akan terus setia mengemban dan memperjuangkan amanat rakyat.


    Puan menyampaikan, DPR RI terus meningkatkan kinerja dalam tugas dan fungsinya yang meliputi legislasi, anggaran dan pengawasan. Ia memastikan, bahkan pada masa pandemi Covid-19, DPR RI tetap bekerja menjalankan fungsinya tersebut secara langsung maupun virtual.


     “Kami terus meningkatkan kinerja serta menjalankan tugas dan fungsi DPR RI. Kami akan tetap setia memperjuangkan aspirasi masyarakat. Dirgahayu DPR RI, 75 tahun DPR RI bersama rakyat,” tegas politisi PDI-Perjuangan tersebut dalam peringatan HUT ke-75 DPR RI, di Jakarta, Sabtu (29/8/2020) seperti dikutip dari laman resmi DPR-RI.


    Puan melanjutkan, DPR RI sudah mencatat sejarah panjang dalam memperjuangkan aspirasi rakyat untuk memajukan Indonesia. Pada periode 2019-2024, untuk pertama kalinya Ketua DPR RI adalah perempuan, sejalan dengan bertambahnya jumlah anggota DPR RI perempuan menjadi 117 orang.


    “Perempuan-perempuan Indonesia sekarang sudah bisa menempati posisi-posisi penting, dalam bidang politik dan lainnya,” tandas Puan.


    Seperti diketahui, tanggal lahir DPR RI pada 29 Agustus berasal dari tanggal dibentuknya Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), di Gedung Kesenian, Pasar Baru, Jakarta. KNIP dibentuk Presiden Republik Indonesia ke-1 Ir. Soekarno 12 hari setelah menyatakan kemerdekaan Indonesia.


    Pembangunan Gedung DPR RI dicetuskan Presiden Soekarno. Gedung DPR RI menjadi tempat dan saksi banyak peristiwa bersejarah Indonesia. Adapun laporan kinerja DPR RI akan disampaikan dalam Rapat Paripurna, Selasa, 1 September 2020 mendatang. (Wan)

  • DKI Luncurkan Layanan Internet Gratis JakWIFI



    JAKARTA, KABAR.ID- Dalam rangka memberikan kemudahan mengakses internet bagi semua, menuju standar pelayanan kota berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meluncurkan program Internet Untuk Semua – JakWIFI. 


    JakWIFI adalah program peningkatan kualitas pelayanan publik melalui penyediaan wifi gratis di daerah-daerah yang tidak terjangkau layanan internet gratis, tersebar di 5 wilayah Kota dan 1 Kabupaten Administrasi. Saat ini, lebih difokuskan pada kawasan permukiman padat penduduk.


    Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan membuka peluncuran JakWIFI secara virtual bersama para Walikota/Bupati di wilayah masing-masing, jajaran Pemprov DKI Jakarta, Ketua Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL), Direktur Utama PT Bali Towerindo Sentra, serta perwakilan masyarakat, pada Jumat (28/8). 

    Gubernur Anies menyampaikan, kehadiran JakWIFI bertujuan lebih luas, bukan hanya untuk pendidikan, tetapi juga bagian dari penyediaan infrastruktur kota dan perluasan akses internet untuk kebutuhan masyarakat yang melingkupi banyak sektor, dari pendidikan, ekonomi/usaha, layanan pemerintah, dan komunikasi warga.


    “Siang hari ini kita menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama dan ini simbolisasi dari komitmen untuk memajukan Jakarta dengan memanfaatkan kesempatan. Ketika terjadi pandemi ini, begitu banyak dari kita yang harus mengubah pola belajar, pola kerja. Sesuatu yang biasanya dikerjakan jarak dekat, sekarang serba dikerjakan jarak jauh. Dan ketika mengubah, kemudian ternyata muncul satu sisi adalah tantangan, tapi sisi lainnya adalah peluang. Jadi, yang sekarang terjadi adalah satu transformasi,” ujar Anies.


    Anies menyebut, krisis akibat pandemi COVID-19 sebagai accelerated change atau perubahan yang diakselerasi (dipercepat) melalui tumbuhnya kesadaran atas teknologi digital. Karena itu, Pemprov DKI Jakarta berharap kebijakan JakWIFI dapat dimanfaatkan dengan baik, khususnya bagi anak-anak dalam melakukan pembelajaran jarak jauh.


    “Kita berharap nantinya dengan ada akses wifi gratis ini, maka masyarakat di Jakarta bisa terlibat di dalam kegiatan digital, bukan semata-mata sebagai konsumen atas informasi yang ada di dunia digital. Tapi, kita berharap masyarakat Jakarta bisa menjadi content creator, bisa menjadi supplier konten. Karena, di dalam kegiatan digital ini, ada yang menjadi konsumen, ada yang menjadi produsen. Adanya akses wifi gratis harus dimanfaatkan bukan hanya untuk menyerap informasi, tapi justru untuk bisa menciptakan informasi. Juga buat anak-anak kita. Kita berharap yang nanti bisa belajar memanfaatkan wifi gratis ini bisa ikut di dalam memberikan gagasan, ide tentang proses pembelajaran jarak jauh yang lebih menyenangkan, yang lebih memudahkan,” imbuhnya.


    Untuk diketahui, saat ini, tersedia 4.956 titik akses yang sedang ditingkatkan kapasitasnya secara bertahap. Perluasan penyediaan akses internet ini ditargetkan lebih dari 9.000 titik akses selama dua bulan ke depan.


    Perluasan penyediaan akses internet tersebut melalui tiga skema, yaitu melalui layanan Pemprov DKI Jakarta di gedung pemerintahan, taman, RPTRA, sekolah-sekolah negeri, dan daerah-daerah yang tidak terjangkau atau tidak diminati penyedia layanan internet gratis, berkolaborasi melalui pemanfaatan bersama titik akses dengan penyedia jasa telekomunikasi, dan penyediaan titik akses melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Untuk informasi lokasi titik akses beserta perluasannya dapat dicek oleh publik menggunakan aplikasi JAKI (Jakarta Kini).


    Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Kominfotik) Provinsi DKI Jakarta, Atika Nur Rahmania, menambahkan bahwa masa pandemi COVID-19 menuntut masyarakat beradaptasi dengan gaya hidup yang membatasi interaksi antar manusia dan memaksimalkan pemanfaatan teknologi. Hal tersebut memacu Pemprov DKI Jakarta untuk mengubah Jakarta sebagai Digital Driven City, dengan mengubah proses tata kelola pemerintahan, pelayanan publik serta cara berinteraksi dan berkomunikasi warga melalui versi digital.


    “Tantangan untuk menjadikan kota Jakarta sebagai Digital Driven City adalah kemampuan untuk menciptakan interaksi dan komunikasi berbasis internet. Hal tersebut tentunya akan meningkatkan kebutuhan akses internet yang tinggi di seluruh wilayah. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi jangka pendek maupun jangka panjang yang tepat untuk dapat menyediakan akses internet di Jakarta hingga 100 persen. Pemprov DKI Jakarta juga harus membangun kolaborasi dengan semua pihak dan memastikan skema yang tepat untuk mengatasi permasalahan ketimpangan dalam penyediaan akses internet tersebut,” terang Atika.


    Lebih lanjut, Atika menuturkan, dalam pelaksanaannya, Dinas Kominfotik Provinsi DKI Jakarta telah menyusun panduan spesifikasi teknis minimum yang harus dipenuhi para kolaborator serta penyedia jasa internet yang bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta. “Harapan kami, semoga penyediaan akses internet gratis bagi warga melalui Program Internet Untuk Semua – JakWIFI ini bisa menjadi langkah awal dalam hal akselerasi transformasi digital warga Jakarta sebagai respon untuk mengoptimalkan kesempatan di tengah menghadapi pandemi COVID-19. Langkah ini juga diharapkan dapat menjadi akselarator untuk menjadikan Jakarta sebagai Digital Driven City,” pungkas Atika.(Wan)
  • Kebakaran di Gedung Kejaksaan Agung RI Berhasil Dipadamkan

    Kondisi Gedung Kejaksaan Agung di Kebayoran Baru, Jakarta setelah berhasil dipadamkan, Foto : @RadioElshinta
    JAKARTA,
    KABAR.ID- Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI
    Jakarta berhasil memadamkan kebakaran di Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung)
    di  Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
    sekitar pukul 03.15 dinihari, Minggu (23/8/2020
    Tak kurang
    63 unit mobil pemadam dan 230 personil dikerahkan untuk memadamkan api yang
    melalap Gedung Kejaksaan Agung.
    Kebakaran
    Gedung Kejaksaan Agung mulai terjadi sekitar pukul 19.15 WIB , Sabtu
    (22/8/2020) malam. Api yang membakar bagian utara gedung sempat dikendalikan
    petugas. Namun, api kembali membesar dan baru dapat dijinakkan, Minggu (29/8)
    sekitar pukul 03.15 dinihari.
    Kasiops
    Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan, Sugeng mengatakan, petugas masih melakukan
    pendinginan di lokasi hingga Minggu (29/8) pagi.
    Gubernur
    DKI Jakarta, Anies Baswedan begitu mendapat informasi, langsung meninjau lokasi
    kebakaran, Sabtu (28/8) malam. Anies tiba di lokasi sekitar pukul 22.15 dan
    langsung keliling mengecek seputar gedung terbakar.
    “Bersama
    Bapak Wakil Gubernur, Walikota Jakarta Selatan, Kadis Gulkarmat dan Kepala
    BPBD, semalam meninjau proses pemadaman kebakaran Gedung Kejaksaan Agung,”kata
    Anies melalui akun twitter resminya.
    Anis juga
    mengatakan belum mendapat laporan adanya korban jiwa akibat kebakaran tersebut (Mutma)
  • Kabar Terbaru : Gedung Kejaksaan Agung RI Terbakar

    JAKARTA, KABAR.ID- Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) RI Kebayoran Baru, Jakarta Selatan terbakar sekira 19.15 WIB, Sabtu (22/8/2020) malam.


    Kasiops Sudin Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan, Sugeng mengatakan, hingga saat ini api masih berkobar dan pihaknya masih terus berupaya melakukan pemadaman.


    Pihaknya telah mengerahkan 22 unit pemadam untuk memadamkan api di Gedung Kejagung. (Mutma)

  • Hari Pramuka, Anies Berpesan Pramuka Jakarta Bantu Warga Lewati Masa Pandemi

    JAKARTA, KABAR.ID- Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, menjadi Inspektur Upacara pada Peringatan Hari Pramuka ke-59 Kwartir Daerah DKI Jakarta di Halaman Balai Kota Jakarta, pada Sabtu pagi (22/8). 


    Upacara Hari Pramuka pada tahun ini digelar secara berbeda lantaran pesertanya yang terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19.


    Pada tahun ini, Pramuka Indonesia mengambil tema ‘Peran Gerakan Pramuka Ikut Membantu dalam Penanggulangan Bencana COVID-19 dan Bela Negara’ yang sangat relevan dengan kondisi saat ini. 

    Anies menjelaskan, kondisi Jakarta di tengah pandemi sangat membutuhkan kontribusi seluruh pihak, termasuk Pramuka, agar membantu warga melewati masa pandemi.


    “Tema ini menjadi pengingat bahwa gerakan Pramuka harus terus memberikan andil, terus menerus memancarkan semangat untuk mendorong masyarakat di Jakarta untuk melewati masa pandemi ini dengan baik. Saya yakin Pramuka Jakarta bisa menjadi pelopor, sekaligus perwujudan dan pengamalan Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka,” tegasnya.


    Adapun bentuk kepedulian yang dilakukan Pramuka Jakarta dalam menghadapi pandemi COVID-19 sebagaimana dilaporkan seluruh Kuartir Ranting Pramuka Jakarta, yaitu turut mempelopori kampanye protokol kesehatan, memberikan beragam bantuan bagi masyarakat untuk keberlangsungan hidup sehari-hari, dan lain sebagainya.


    Dalam kesempatan ini, Anies turut menyampaikan apresiasi terhadap kontribusi Pramuka Jakarta dalam penumbuhan karakter bagi generasi muda. 

    “Saya ingin menyampaikan selamat kepada keluarga besar Gerakan Pramuka Kwartir Daerah DKI Jakarta. Besar harapan kita, Insya Allah gerakan pendidikan kepramukaan semakin maju dan berkembang, dan menjadikan Pramuka sebagai garda terdepan pelaku perubahan dalam penumbuhan karakter bagi generasi muda,” tandasnya.(Wan)
  • Komunitas Medsos Yogya Lakukan Gotong Royong Virtual Akhiri COVID-19

    YOGYA, KABAR.ID- Komunitas pengelola media sosial (medsos) Yogyakarta bersemangat untuk membantu pemerintah pusat dan daerah dalam mengakhiri COVID-19.

    Menyikapi semangat tersebut, BNPB mengajak pemerintah daerah untuk menggandeng komunitas medsos sebagai bagian dari pentaheliks penanggulangan bencana.

    Medsos memiliki peran penting dalam mendiseminasi informasi dan mengedukasi masyarakat, khususnya dalam konteks COVID-19. Pemerintah mengharapkan para pengelola medsos dapat melakoni peran tersebut. Ini bertujuan untuk mengakhiri penularan virus SARS-CoV-2 di Tanah Air. Tak hanya itu, medsos juga dapat mengamplifikasi pesan yang disampaikan pemerintah sehingga perubahan perilaku masyarakat dapat terwujud. Perubahan perilaku ini menjadi bagian dari adaptasi kebiasan baru yang produktif dan aman COVID-19.

    Di sisi lain, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam rilisnya diterima Kabar.id, meyakini komunitas pengelola medsos, khususnya di DI Yogyakarta memiliki kepedulian tinggi dan semangat kemanusiaan untuk bergotong royong virtual mengakhiri COVID-19.

    Hal ini juga disampaikan salah satu penggiat medsos Yogyakarta Dimas Wicaksono dalam Sarasehan Pemanfaatan Medsos dalam Penanggulangan Bencana, Yogyakata, Sabtu (23/8).

    Pada sesi diskusi, pengelola medsos JogjaUpdate Group Pakde Senggol menyampaikan masukan kepada medsos pemerintah untuk memfilter informasi yang benar-benar dibutuhkan masyarakat. Ia mencontohkan, akun instansi yang dipisahkan antara akun yang khusus menginformasikan kegiatan seremonial dengan informasi kebencanaan.

    Menurutnya, masyarakat ini sudah semakin paham bagaimana mereka mengakses sumber informasi kebencanaan, misal informasi terkait gempa, mereka akan merujuk ke medsos instansi teknis PVMBG atau BPPTKG, penanganan bencana merujuk ke BPBD atau BNPB.

    Pakde Senggol juga berharap ada konten dari medsos pemerintah untuk dapat digunakan melalui medos yang dikelolanya sehingga pesan dapat diamplifikasi secara lebih luas.

    Sementara itu, Raditya menjelaskan bahwa proses kreatif sangat dibutuhkan dalam mengemas konten medsos. Salah satu contohnya, konten yang menyajikan pesan visual yang lebih tematik dan spesifik, seperti protokol Kesehatan dalam menerima paket, belanja di pasar atau aktivitas di ruang publik lainnya.

    Kepala Pelaksana BPBD DI Yogyakarta Biwara Yuswantana mengapresiasi semangat komunitas medsos Yogyakata yang membantu dalam penanganan COVID-19 di wilayahnya. Ia berharap semua pihak bekerja sama meskipun dengan gotong royong virtual, tetap andil besar, untuk mengedukasi publik sehingga perubahan perilaku yang produktif dan aman COVID-19 terwujud.

    Raditya berharap kolaborasi seperti yang dilakukan komunitas medsos Yogyakarta dapat menjadi contoh di wilayah lain sebagai kekuatan pentaheliks dalam mengakhiri COVID-19. Medsos di setiap wilayah merupakan sumber daya yang sangat strategis dan penting untuk menggerakan masyarakat. Saat ini perubahan perilaku yang konkret sangat dibutuhkan sehingga mata rantai penularan dapat diakhiri.

    Sarasehan dihadiri pengelola medsos dari BPBD DI Yogyakarta (DIY), Dinas Komunikasi dan Informasi DIY, Biro UHP Setda DIY, Humas Polda DIY, Paguyuban Akun Informasi Jogja (Paidjo), Masyarakat Digital Djogja (Masdjo), JogjaUpdate Group dan praktisi medsos.(Wan)

  • Kesembuhan Covid-19 di Indonesia, Kini Tembus 100.000

    JAKARTA, KABAR.ID- Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, Wiku Adisasmito memaparkan sejumlah pencapaian dalam penanganan pandemi Covid-19, yang disampaikan pada hari Kamis (20/8), di Kantor Presiden, Jakarta.
    Kondisi penanganan di Indonesia menurutnya, lebih baik dari rata-rata dunia. Seperti kasus aktif, di Indonesia sebanyak 40.119 kasus atau 27,2%, lebih rendah dari rata-rata dunia sebesar 28,7%.
    Penambahan kasus baru Per 20 Agustus 2020, bertambah 2.266 kasus. Adapun jumlah pasien sembuh dari Covid-19 telah menembus angka 100.674 kasus atau 68,3%. Sementara rata-rata dunia berada di angka 67,76%.
    “Sedangkan kasus meninggal (rata-rata) di dunia adalah 3,50%, Indonesia masih 4,35% diatas dari rata-rata dunia,” jelasnya.
    Untuk di tingkat daerah, juga terdapat 46 kabupaten/kota dengan kasus aktif di bawah 10% berdasarkan data per 16 Agustus 2020 dan di bawah rata-rata nasional dan dunia yang rinciannya tersebar di provinsi Sumatra Selatan ada 5 kabupaten/kota.
    Terdapat 2 kabupaten/kota di provinsi Sumatra Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat dan Bali. Masing-masing 3 kabupaten/kota di provinsi Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah dan Papua Barat.
    Menurut Wiku, terdapat 1 kabupaten/kota masing-masing di provinsi Riau, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Maluku Utara sedangkan untuk Jawa Timur terdapat 6 kabupaten/kota.
    Dilihat persentasenya, Jubir Satgas Covid-19 sampaikan bahwa tertinggi di Bangkalan (Jawa Timur) sebesar 9,09% dan terendah berada di Indragiri Hilir (Riau) sebesar 2,17%.
    Kabar baik lagi, lanjut Wiku, ada per 19 Agustus 2020 ada 15 provinsi dengan rata-rata di atas kesembuhan nasional di angka 68,6% dan dunia 67,7%,  di antaranya Bangka Belitung (93,06%), Kalimantan Barat (90,71%), Kalimantan Utara (99,58%), Bali (87,7%), Sulawesi Tengah (86,4%), Maluku Utara (85,51%), NTT (83,54%), Lampung (81,63%), Papua Barat (80,44%), Jawa Timur (77,32%), Gorontalo (76,94%), Kalimantan Tengah (75,73%), Sulawesi Selatan (72,68%), Sulawesi Tenggara (69,76%) dan Banten (68,64%).
    Lalu, Wiku sampaikan ada 21 provinsi dengan persentase kematian di bawah rata-rata nasional 4,44% dan dunia 3,50%, di antaranya Maluku Utara (3,38%), DKI Jakarta (3,33%), Sumatra Barat (3,1%), Sulawesi Tengah (3,07%), Jawa Barat (2,79%), DI Yogyakarta (2,74%), Aceh (2,62%), Gorontalo (2,58%), Sulawesi Barat (2,19%), Maluku (1,96%), Jambi (1,63%), Riau (1,54%), Sulawesi Tenggara (1,48%), Bali (1,21%), Papua Barat (1,1%), Papua (1,08%), Kep. Bangka Belitung (0,93%), Kalimantan Barat (0,88%), Kalimantan Utara (0,61%) dan NTT (0,61%).
    “Terdapat juga perkembangan zonasi signifikan membaik, dan selama ini tidak pernah memburuk,” sebut Wiku. Di antaranya, lanjut Wiku, Jembrana (Bali), Serang (Banten), Garut, dan Pangandaran (Jawa Barat), Situbondo dan Tulungagung (Jawa Timur), Sukamara (Kalimantan Tengah) dan Belitung (Kep. Bangka Belitung).
    Dalam penanganan Covid-19, menurut Wiku, daerah-daerah lain perlu mencontoh provinsi Bali karena telah membentuk satuan tugas sebelum terbentuknya Gugus Tugas di tingkat Nasional.
    Kondisi di Bali memiliki persentase kesembuhan mencapai 87,7% dan termasuk provinsi dengan tingkat kesembuhan diatas rata-rata nasional dan tingkat kematian 1,52% di bawah rata-rata nasional dan dunia.
    “Kegiatan yang antisipatif ini perlu diantisipasi sehingga persebaran kasusnya dapat terkendali. Termasuk dilakukan penutupan beberapa tempat wisata, termasuk sabung ayam atau taken yang merupakan tradisi warga Bali dan meniadakan beberapa kegiatan adat dan agama,” katanya.(Wan)