JAKARTA, KABAR.ID- Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan
meluncurkan Strategi Ketahanan Kota Jakarta di Balai Kota Jakarta akhir
pekan kemarin.
Asisten Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang, Vera Revina Sari
mengatakan, strategi ketahanan kota Jakarta bisa jadi panduan bagi
Gubernur DKI Jakarta dalam menghadapi guncangan dan tekanan seperti
gempa bumi, urbanisasi serta perubahan iklim.
Menurut Vera, penyusunan dokumen strategi ketahanan kota Jakarta ini
melibatkan berbagai stakeholder terkait. Diharapkan dengan adanya
strategi ketahanan kota tersebut, Jakarta akan semakin baik dan semakin
berketahanan di masa yang akan datang.
Dijelaskan, upaya dalam membangun ketahanan kota Jakarta sudah
dilakukan berbagai pemangku kepentingan seperti pemerintah, swasta dan
kelompok masyarakat serta akademisi melalui kegiatan pembangunan dan
penelitian. “Upaya ini mendapat momentum baru ketika Jakarta terpilih
sebagai salah satu dari 37 kota dunia yang tergabung dalam jejaring
internasional 100 Kota Berketahanan atau Resilient Cities
(100RC),”ungkapnya.
Program 100RC adalah program yang dipelopori oleh The Rockefeller
Foundation pada tahun 2013 yang bertujuan membantu kota untuk menjadi
lebih berketahanan dalam menghadapi tantangan dan isu sosial, ekonomi
serta fisik kota yang semakin meningkat di abad ke 21 diantaranya
globalisasi, urbanisasi dan perubahan iklim.
Bagi Anies, ketahanan kota adalah hal mendasar bagi kota yang
memiliki 10 juta penduduk. Ketahanan kota Jakarta ini dirumuskan dalam
tiga pilar yaitu Jakarta Siap, Jakarta Sehat dan Jakarta Terhubung.
“Tantangan Jakarta saat ini diperhadapkan pada musim kemarau
panjang, kemudian bulan ini Jakarta juga mengalami mati lampu dan
sejumlah tantangan lainnya. Tantangan ini tidak bisa diatasi tanpa
melalui ketahanan,” ujarnya.
Dokumen ketahanan kota Jakarta lanjut Anies, akan dijadikan aksi di lapangan yang akan mewarnai dinamika pembangunan di Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Anies mengapresiasi pihak-pihak yang
terlibat dalam penyusunan dokumen ketahanan kota Jakarta. “Saya
mengapreasiasi semua pihak yang terlibat menyusun dokumen ketahanan kota
Jakarta,”katanya.
Anies menekankan pentingnya kolaborasi dalam tubuh Pemprov DKI
Jakarta termasuk berkolaborasi dengan masyarakat secara luas dalam
membangun ketahanan kota Jakarta. “Kolaborasi itu dilakukan sebelum ada
masalah, sehingga ketika terjadi masalah, kita bisa merespon dengan
cepat,”tuturnya.
Anies meminta kepada semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) agar bisa menterjemahkan dokumen Ketahanan Kota Jakarta dalam aktivitas keseharian.
Anies berharap Jakarta bisa contoh bagi kota-kota besar di
dunia.“Kita berharap praktek-praktek terbaik di dunia jadi bahan untuk
Jakarta dan praktek-praktek baik di Jakarta bisa jadi bahan praktek di
dunia,”
Anies menilai dokumen ketahanan kota Jakarta secara tampilan sangat
muda dimengerti diharapkan bisa mewarnai Jakarta. “Dokumen ketahanan
kota Jakarta jangan dijadikan dokumen mati, yang disimpan di lemari,
tapi harus jadi dokumen hidup,”tandasnya (Marwan Azis)