Beranda Terkini Daun Pisang Gantikan Plastik untuk Bungkus Hewan Kurban

Daun Pisang Gantikan Plastik untuk Bungkus Hewan Kurban

1
0

SOLO, KABAR.ID- Sejumlah penyedia jasa penyembelihan dan penjualan hewan kurban di
Solo pada Hari Raya Iduladha yang jatuh pada Minggu (11/8), menyediakan
bungkus dari bahan ramah lingkungan, seperti daun pisang dan besek atau
kotak dari anyaman bambu, sebagai pengganti kantong plastik.

Langkah itu untuk merespon imbauan Kementerian Lingkungan Hidup dan
instruksi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, tentang penggunaan
kantong plastik untuk membungkus daging hewan kurban.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengeluarkan surat
edaran nomor SE.2/PSLB3/PS/PLB.0/7/2019 tentang Pelaksanaan Hari Raya
Idul Adha Tanpa Sampah kepada seluruh pemerintah daerah di Indonesia,
termasuk mengurangi penggunaan kantong plastik, untuk mengantisipasi
penumpukan sampah plastik.

Siswanto, seorang pengusaha penjualan dan jasa penyembelihan hewan
kurban di Solo, mengatakan kini konsumen memilih memakai bungkus dari
besek sebagai pengganti kantong plastik karena lebih terjaga
kesegarannya.

“Dagingnya akan dimasukkan dalam besek, kotak dari anyaman bambu.
Kita sudah siapkan ribuan besek,” ujar Siswanto, yang tahun ini mendapat
order dari dua perusahaan untuk menyembelih dua ekor sapi.

“Mereka tidak mau pakai kantong plastik. Daging kalau dimasukkan
dalam kantong plastik itu jadi tidak terjaga kesegarannya, mudah rusak,
dan gampang bau kecing (busuk menyengat,red.). Jadi semua daging kami masukkan ke dalam besek, tidak lagi pakai kantong plastik,” tambahnya.

Seperti halnya di berbagai kota di Indonesia, sebagian besar
masyarakat Solo masih menggunakan kantong plastik, terutama saat
berbelanja di pasar tradisional dan pedagang kaki lima (PKL). Indonesia
sendiri adalah penghasil sampah plastik nomor dua terbesar di dunia.

Menurut data BPS 2018, di Kota Bengawan itu, ada sekitar 44 pasar
tradisional dengan total hampir 19 ribu pedagang dan hampir 700an PKL.
Jika rata-rata satu pedagang menggunakan 50 kantong plastik per hari,
dengan jumlah 20.000 pedagang, penggunaan kantong plastik di Solo
diperkirakan bisa menembus satu juta lembar per hari. Angka tersebut
belum termasuk saat penggunaan kantong plastik dalam pembagian daging
hewan kurban.
 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam videonya mengimbau warganya
tidak menggunakan kantong plastik dalam pembagian daging hewan kurban.

“Saya berharap saat Iduladha, daging kurban bisa terbagi semua.
Tetapi kantong plastiknya tidak ikut terbagi karena sudah diganti besek,
daun pisang, daun jati, atau kreneng,” ujar Ganjar.

Kepala Dinas Pertanian Pemkot Surakarta, Weni Ekayanti, mengatakan
pihaknya selalu mengimbau masyarakat tidak memakai kantong plastik dalam
pembagian daging kurban karena berdampak pada kesegaran daging saat
dibagikan pada masyarakat.

“Kami mengapresiasi kesadaran warga tak lagi pakai kantong plastik di
Idul Kurban ini. Alternatif memakai daun pisang, besek atau anyaman
bambu, itu sangat bagus,” kata Weni.

“Anyaman bambu dan daun pisang itu kan menjaga kesegaran
daging dan mudah menyerap air. Bisa menjadi salah satu contoh ramah
lingkungan,” sambung Weni, seraya mengakui mengubah kebiasaan
menggunakan kantong plastik tidak mudah.

Selain itu, Weni juga menyoroti kebiasaan warga tidak menyediakan
tangki septik untuk menampung darah saat penyembelihan hewan kurban, dan
kebiasaan mencuci daging jerohan hewan kurban di sungai. [ys/ft/voa]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini