Beranda Politik Penderita ODHA Rentan Terpapar Corona, Kemenkes Siapkan Obat ARV Secara Gratis

Penderita ODHA Rentan Terpapar Corona, Kemenkes Siapkan Obat ARV Secara Gratis

1
0
JAKARTA, KABAR.ID – Pada masa pandemi seperti saat
ini, ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) menjadi salah satu kelompok yang bersiko
tinggi terhadap  Corona, karenanya  Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan
obat ARV secara gratis bagi penderita ODHA.  
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menular Langsung, Kemenkes RI, Wiendra mengungkapkan di masa pandemi COVID19,
dampak yang paling terasa adalah pengobatan terhadap HIV/AIDS.
“Dampak terhadap jumlah pengobatan terhadap
HIV/AIDS, tidak semuanya menurun. Ada yang stabil, tapi ada juga yang menurun,”
kata Wiendra  di Jakarta (10/7/2020).
Dijelaskan penurunan terhadap jumlah pengobatan ini
terjadi karena selama masa pandemi COVID-19, obat antiretroviral atau ARV
diberikan langsung untuk satu hingga tiga bulan. Namun pemberian obat ini juga
harus memperhatikan ketersediaan obat yang ada di daerah masing-masing.
Selain mengganggu aktivitas pengobatan, COVID-19
juga memberikan dampak terhadap ketersediaan obat pada bulan April.
“Sempat terganggu pada bulan April transisi Mei
karena pada waktu itu lockdown juga di India, tetapi hanya terganggu sekitar
satu minggu dan sampai hari ini obat sudah tersedia di semua layanan”, ucap
Wiendra.
Obat ARV adalah jenis obat yang dapat digunakan
untuk memperlambat perkembangan virus HIV yang bekerja dengan cara
menghilangkan unsur yang diperlukan oleh virus HIV untuk menggandakan diri dan
juga mencegah virus HIV menghancurkan sel CD4 atau sel darah putih yang
bertugas untuk menjaga kekebalan tubuh.
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menyediakan
obat ARV secara gratis bagi ODHA.
Wiendra juga menekankan bagi ODHA yang mengkonsumsi
obat ARV secara rutin, tetap harus waspada dengan potensi penularan COVID-19.
“Jangan berpikir bahwa saya meminum obat ARV nanti
saya tidak akab terkena COVID-19, karena buktinya COVID-19 bisa menyerang siapa
saja. Kita tetap harus tetap waspada”, tegas Wiendra.
Sementara anggota Jaringan Indonesia Positif
Timotius Hadi mengungkapkan di Jakarta tidak terlalu banyak masalah pelayanan
yang muncul selama masa pandemi ini. Namun, pada beberapa daerah lain dampak
dari pandemi ini sangatlah terasa.
“Beberapa bulan lalu kita sempat ada kekosongan ARV
dan sekarang mungkin udah normal ya. Tapi di beberapa kabupaten seperti
Kabupaten Sukabumi itu masih kosong”, tuturnya Hadi.
Hadi juga menyampaikan tentang kekhawatiran bagi
tentang keamanan bagi ODHA yang berada di daerah karena mereka harus berulang kali
datang ke puskesmas untuk mengambil obat.
“Kalau di Jakarta enaknya bisa di multi month,
resepnya dibikin dua bulan. Jadi satu kali datang bisa mendapatkan dua bulan.
Tapi untuk teman-teman di daerah itu kesulitan”, tambah Hadi.
Hadi menyampaikan harapan-harapan dari Jaringan
Indonesia Positif mengenai perlakuan terhadap ODHA terlebih pada masa pandemi
COVID-19.
“Kami berharap seluruh elemen masyarakat menganggap
bahwa ini adalah sebuah isu masalah kesehatan bersama. Jadi jangan lagi melihat
orang itu terinfeksi, tapi bagaimana dia adalah tetap manusia yang memiliki hak
yang setara dengan yang lainnya”, tandasnya (Wan)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini