Blog

  • Anies Baswedan Dapat Gelar Kehormatan di Argentina

    Anies Baswedan ketika menjadi pembicara Urban20 di Kota Buenes Aires.

    JAKARTA, KABAR.ID- Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mendapatkan gelar Hu spedes de
    Honor de la Ciudad de Buenos Aires atau tamu kehormatan Kota Buenos
    Aires dari Parlemen Kota Otonom Buenos Aires, Argentina, Selasa waktu
    setempat.

    Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mendapatkan gelar
    Hu spedes de Honor de la Ciudad de Buenos Aires atau tamu kehormatan
    Kota Buenos Aires dari Parlemen Kota Otonom Buenos Aires, Argentina,
    Selasa waktu setempat. Gelar tersebut diberikan atas partisipasi pada
    kegiatan Urban 20 (U20) Global Summit.

    Anies berterima kasih
    kepada Parlemen Kota Otonom Buenos Aires yang telah memberikan
    penghargaan sebagai tamu kehormatan.

    Dia berharap agar hubungan kedua
    kota bisa semakin meningkat. “Sebuah penghargaan tersendiri diangkat
    menjadi tamu kehormatan. Dari seluruh peserta pertemuan U20 hanya tiga
    orang yang diangkat sebagai Tamu Kehormatan, kata Anies dalam
    keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

    Selain Anies, yang diberikan
    penghargaan sebagai tamu kehormatan lainnya adalah Wali Kota Asuncion
    (Paraguay) Mario Ferreiro dan Wali Kota Montevideo (Uruguay) Daniel
    Martinez.

    Penyerahan sendiri dilakukan di ruang sidang utama di
    Palacio de la Legislatura de la Ciudad de Buenos Aires oleh ketua dan
    para pimpinan dewan kota Buenos Aires.

    Sementara itu, Wakil Ketua
    Dewan Kota Buenos Aires Francisco Quintana mengatakan, dirinya yakin
    dengan kerja sama dan perbandingan dengan kota-kota lain, termasuk
    Jakarta, pihaknya mampu membuat kebijakan publik dengan standar
    tertinggi bagi masyarakat.

     “Pertemuan U20 juga bisa menjadi alat untuk
    bersama-sama mempromosikan tindakan untuk masyarakat agar kota bisa
    semakin lebih bersih, lebih inklusif, tangguh dan makmur, kata Anies.
    (Ant/KI)

  • Rumah Sakit Polri Sukanto Terima 48 Kantong Jenazah Korban Jatuhnya Lion Air JT610

    JAKARTA, KABAR.ID – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes
    Polri kembali menerima 48 kantong jenazah dan tujuh kantong properti
    dari tim oo evakuasi Posko Tanjung Priok Jakarta Utara sejak hari
    pertama atau Senin (29/10) hingga Selasa malam.

    “Total sementara
    48 kantong jenazah dan enam kantong properti diterima RS Polri Sukanto,”
    kata Kapolsek Kramatjati Komisaris Polisi Nurdin AR di Rumah Sakit
    Polri Sukanto Kramatjati Jakarta Timur, Rabu pagi.

    Kompol Nurdin mengatakan kantong jenazah dibawa terakhir pada pukul 21.15 WIB pada Selasa malam.

    Posko
    pengamanan dan pelayanan Mortem di Rumah Sakit Polri Sukanto, Jakarta
    Timur menjadi tempat pelayanan dan pengamanan pihak keluarga korban Lion
    Air JT 610.

    Hingga saat berita ini diturunkan, belum ada jenazah yang berhasil diidentifikasi.

    Sebelumnya,
    pesawat tipe B737-8 Max dengan nomor penerbangan JT 610 milik operator
    Lion Air yang terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten
    menuju Bandar Udara Depati Amir Pangkal Pinang, Bangka Belitung telah
    hilang kontak pada 29 Oktober 2018 pada sekitar pukul 06.33 WIB.

    Pesawat
    berpenumpang 189 orang dengan nomor registrasi PK-LQP itu terakhir
    tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S – 107 07.16 E.

    Pesawat
    ini berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di
    Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB. Pesawat sempat meminta izin kembali
    ke Bandara Soekarno- Hatta, Banten “return to base” sebelum akhirnya
    hilang dari radar.

    Basarnas memastikan pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat. (Ant/KI)

  • Anies Berbagi tentang Inisiatif Jakarta di U20 Summit

    Anies Baswedan.

    BUENOS AIRES, KABAR.ID- Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjadi salah satu pembicara
    pada forum internasional Urban 20 Summit di Buenos Aires Argentina.

    Hal tersebut tertulis pada laman akun “Facebook” Anies Baswedan pada Selasa (30/10).

    Dalam laman akun media sosial Anies tertulis “Bila tenun sosial di
    ibukota terjalin erat, maka akan memperkuat tenun sosial di seluruh
    negara, demikian pula sebaliknya”.

    Berbagi sebagai panelis dalam sesi “Social Integration and Inclusion
    pada Urban 20 Summit di Buenos Aires” beserta para pejabat kota dari
    Berlin, Madrid dan Buenos Aires. Urban20 Summit adalah pertemuan para
    pemimpin 25 kota utama dari negara-negara anggota G20.

    Pada pertemuan tersebut, Jakarta berbagi panggung, berdiskusi,
    bernegosiasi dan berkolaborasi dengan kota besar negara lain seperti New
    York, Chicago, Buenos Aires, Montreal, Paris, Berlin, London, Roma,
    Barcelona, Tokyo, Seoul, Johannesburg, dan lainnya.

    Momen ini menjadi kesempatan juga untuk berbagi kepada dunia tentang
    berbagai inisiatif Jakarta terkait inklusi dan integrasi sosial, di
    antaranya program “Community Action Plan” pada 16 kampung yang warganya
    terlibat aktif dan diberi kewenangan dalam mengambil keputusan terkait
    perancangan dan pengelolaan kampungnya.

    Demikian pula inisiatif seperti menjadikan berbagai tempat di
    Jakarta, termasuk jalan utama, sebagai ruang ketiga, tempat warga
    berkumpul dan bersapa, menikmati seni, budaya, olahraga, dan interaksi
    dengan sesama.

    “Ke depan, pemerintah sebuah kota tidak hanya berfungsi sebagai penyedia jasa dan warga berperan sebagai konsumen,” ujar Anies.

    Namun pemerintah kota harus bergerak menjadi fasilitator dan
    kolaborator, sedangkan setiap elemen warga berperan sebagai partisipan
    dan ko-kreator dalam berbagai aspek pengelolaan kota melalui pendekatan
    “City 4.0”. (sa/lms/Tk)

  • Lombok Bangkit, Perkumpulan Skala Bangun Fasum dan Fasos di Lombok

    LOMBOK, KABAR.ID- Tim Perkumpulan Skala yang didukung CSR Sampoerna Untuk Indonesia saat ini tengah membangun berbagai fasilitas umum (Fasum) dan Fasilitas Sosial (Fasum) sebagai bagian dari implementasi project membangun Kampung Mandiri dan Tangguh Bencana di Lombok.

    Menurut Direktur Eksekutif Perkumpulan Skala, Trinirmalaningrum , Skala bersama CSR Sampoerna Untuk Indonesia menargetkan membangun 160 tenda  di tiga Kabupaten di Nusa Tenggara yaitu Lombok Utara, Lombok Timur dan Lombok Barat.

    Dwi Minarto, Koordinator Program Lombok Bangkit Perkumpulan Skala menambahkan,  saat ini tim Skala di lapangan sementara menyalurkan 40 unit tenda pleton  yang nantinya sebagai aset desa yang bisa digunakan saat terjadi bencana.

    Untuk fasum dan fasos ada 8 bangunan unit bangunan di empat wilayah di Lombok yaitu Desa Sandik Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat, Desa Obel-obel Kecamatan Sambelia, Kabuapten Lombok Timur, Desa Selengen Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara. Kami juga membangun setidaknya 7 toilet serta pembangunan pompa dan penampungannya untuk sumber air bersih.

    Dijelaskan, proyek membangun Kampung Mandiri dan Tangguh Bencana di Lombok ini yang dilakukan sejak Oktober hingga Desember 2018 bertujuan memfasilitasi masyarakat korban gempa di Lombok dengan beberapa bantuan yang dibutuhkan.

    Secara khusus program ini akan membangun kesiapsiagan masyarakat melalui pelibatan anak-anak muda dalam mengantisipasi bencana agar bangkit kembali dan menjadi masyarakat yang siaga dan tangguh terhadap bencana. (Marwan)

  • Ini Tiga Komitmen CI Indonesia Disampaikan di OOC Bali

    Duta besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph R. Donovan Jr., berbincang dengan VIce President Conservation International-Indonesia Ketut Sarjana Putra, disaksikan para direktur LSM lingkungan,  dalam rangkaian acara Our Ocean Conference di Bali, 29 Oktober 2018. Foto : Igg Maha Adi.

    NUSA DUA, KABAR.ID – Conservation International Indonesia (CI Indonesia) menyampaikan tiga komitmen penting dalam acara Our Ocean Conference (OOC) di Nusa Dua Bali, hari ini.

    Komitmen itu disampaikan secara terbuka (floor commitment) di dalam sesi plenary  OOC yang meliputi tiga komitmen, masing-masing untuk Kawasan Konservasi Perairan Global,  Kawasan Konservasi Perairan Indonesia,  serta Sustainable Blue Economy.

    Komitmen untuk Kawasan Konservasi Perairan (Marine Protected Area atau MPA) disampaikan oleh Vice President CI Indonesia Ketut Sarjana Putra, berupa inovasi Blue Halo S, yang merupakan inovasi pendanaan MPA melalui mekanisme blended financing.

    Dijelaskan, mekanisme blended financing memungkinkan keterlibatan sektor swasta (private sector) di dalam pengelolaan MPA secara berkelajutan. Inovasi ini akan memungkinkan terwujudnya tujuan-tujuan konservasi dan produksi secara berkelanjutan.

    Pihak swasta akan ikut andil di dalam pendanaan MPA,dan sebagai imbal baliknya mereka memanfaatkan sumberdaya dari lokasi yang ditetapkan dapat dieksploitasi sesuai kesepakatan para pihak. Inovasi ini diharapkan akan menjamin pengelolaan MPA secara berkelanjutan di Indonesia, terutama untuk pendanaan.

    Menurut skenario CI Indonesia, inovasi blended financing akan menghasilkan dana tambahan setidaknya US$ 3 juta atau setara Rp 45 miliar per tahun (nilai tukar US$1= Rp 15.000) untuk membantu pengelolaan MPA  Kawasan Konservasi Kepala Burung Papua Barat, yang dikenal pula sebagai Bird’s Head Seascape  (BHS) seluas 4,6 juta ha. Nilai tambah itu diharapkan telah dapat dicapai pada tahun 2025.

    Untuk  MPA Global,  Ketut Sarjana Putra mengungkapkan bahwa sampai tahun 2030 CI Global berkomitmen untuk meningkatkan pendanaan hingga US$ 350 juta dalam membantu pengembangan MPA di tujuh kawasan yaitu Indonesia, Fiji, Filipina, Brasil, Meksiko, The Eastern Tropical Pacific, dan Kenya.

    “Pendanaan ini akan menciptakan  model pengelolaan MPA yang representatif, model pemanenan sumber daya perikanan yang inovatif, serta mekanisme pendanaan blended financing,”jelasnya melalui keterangan tertulisnya yang diterima Kabar.id (30/10/2018).

    Dalam komitmen Sustainable Blue Economy, CI bermitra dengan Save The Waves Coalition untuk mengarusutamakan peranan selancar di dalam program konservasi laut, dengan komitmen sebagai berikut:
    1. Memperkuat program The World Surfing Reserve untuk membuat lima Kawasan World Surfing Reserve yang baru yang akan melindungi ekosistem laut di kawasan-kawasan yang menjadi primadona selancar dunia.
    2. Mengembangkan Surf Protected Area Networks untuk melindungi 1 juta kawasan luat gobal, yang dimulai di Indonesia, dan
    3. Memperluas pemakaian Surfonomics untuk menentukan nilai ekonomi dari  selancar pada sedikitnya 6 negara untuk membantu para pengambil keputusan dalam konservasi pesisir dan ekosistem selancar yang ada. (Adi/Wan)

  • Cawapres Ma’ruf Amin Bertandang ke Pondok Pesantren Manbaul Ulum di Bondowoso

    Ma’ruf Amin. Foto : Kompas.com.

    BONDOWOSO, KABAR.ID – Calon Wakil Presiden nomor urut 2 KH Ma’ruf
    Amin bersilaturahim ke Pondok Pesantren Manbaul Ulum, Desa Tangsil
    Wetan, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Selasa.

    Kiai Ma’ruf Amin
    disambut langsung oleh KH Salwa Arifin selaku Pengasuh Ponpes Manbaul
    Ulum, Kecamatan Wonosari yang juga Bupati Bondowoso periode 2018-2022,
    serta disambut ratusan para tokoh agama dan tokoh masyarakat
    se-Kabupaten Bondowoso.

    Sebelumnya, Cawapres nomor urut 2 Kiai
    Ma’ruf Amin juga silaturahim di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum, Sumber
    Wringin, Sukowono Kabupaten Jember.

    Rencananya, setelah dari
    Pondok Pesantren Mambaul Ulum, Kiai Ma’ruf Amin melanjutkan silaturahim
    ke Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Kabupaten Situbondo.

    Informasi
    diperoleh, untuk pengamanan, puluhan anggota Polres Bondowoso
    disiagakan di beberapa titik strategis, mulai dari pintu masuk menuju
    Pondok Pesantren Mambaul Ulum sampai ke lokasi acara.

    Sementara
    yang mendampingi untuk pengamanan terhadap Calon Wakil Presiden dari
    Joko Widodo ini, yakni sebanyak 12 personel Pengamanan dan Pengawalan
    (Pamwal) dari Mabes Polri yang berseragam batik dan 31 Pamwal dari Polda
    Jatim.

    Mereka berpencar di beberapa titik untuk mengamankan
    acara silaturahim, khususnya memastikan keamanan Calon Wakil Presiden
    Ma’ruf Amin.

    Selain pengamanan dari pihak kepolisian, ratusan
    banser juga disiagakan, dengan membentuk pagar betis mulai dari pintu
    gerbang pesantren sampai lokasi kegiatan.

  • Jika Dikenali, Korban Jatuhnya Pesawat Lion Air Langsung Diserahkan Kepada Keluarga

    Petugas memeriksa barang-barang milik korban pesawat Lion Air. Foto: tempo

    JAKARTA, KABAR.ID- Kepala Rumah Sakit Polri Raden Said Sukanto yang juga bagian tim
    Investigasi Korban Bencana (DVI) Polri Kombes Pol Musyafak mengatakan
    jenazah korban kecelakaan pesawat Lion Air JT610 akan langsung
    diserahkan kepada keluarga jika sudah dikenali.

    “Apabila data postmortem dan antemortem cocok, akan ada penyerahan
    jenazah kepada keluarga. Kami akan mengatur semuanya, termasuk
    ambulans,” ujarnya di Rumah Sakit Polri Raden Said Sukanto, Jakarta,
    Senin (29/10) malam.

    Dia melanjutkan, baik pemeriksaan data korban sebelum meninggal
    (antemortem) dan setelahnya (postmortem) dilakukan oleh para ahli dengan
    bantuan keterangan dari pihak keluarga korban.

    Sementara terkait kondisi jenazah sampai Senin malam, Kepala Instalasi
    Kedokteran Forensik Rumah Sakit Polri Raden Said Sukanto, Kombes Pol Edi
    Purnomo menyebut semua jenazah korban kecelakaan pesawat Lion Air JT610
    tiba di RS Polri dalam kondisi tidak utuh.

    Sampai Senin (29/10), pukul 23.30 WIB, ada 24 kantong jenazah berisi
    korban jatuhnya Lion Air tiba di RS Polri. “Sementara, tidak ada yang
    utuh,” ujar Edi.

    Menurut dia, kondisi fisik korban pun tidak memungkinkan untuk dilakukan
    pemeriksaan sidik jari oleh tim Sistem Identifikasi Sidik Jari Otomatis
    Indonesia (Inafis).

    “Kalau memang kondisinya sulit diidentifikasi, nantinya dilakukan pemeriksaan DNA,” tutur Edi.

    Namun, untuk semakin mengenali korban, pemeriksaan rinci akan dilakukan
    mulai Selasa pagi. Polri pun berharap ciri-ciri melekat korban seperti
    jenis kelamin, apakah dewasa atau anak-anak, jenis rambut dan
    tanda-tanda khusus seperti tato atau bekas luka dapat ditemukan.

    Hal itu agar pencocokan data korban sebelum meninggal (antemortem) dan sesudah (postmortem) lebih mudah dilakukan.

    “Mudah-mudahan ada temuan yang bisa digunakan untuk identifikasi. Nanti
    ada 14 tim yang memeriksa korban, dengan satu timnya terdiri dari lima
    hingga enam dokter,” kata Edi.

    Sebelumnya, pesawat tipe Boeing-737-8 MAX dengan nomor penerbangan JT
    610 milik operator Lion Air yang terbang dari Bandar Udara Soekarno
    Hatta, Banten, menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang, Bangka
    Belitung, hilang kontak pada Senin, 29 Oktober 2018 pada pukul 06.33
    WIB.

    Pesawat dengan nomor registrasi PK LQP tersebut dilaporkan terakhir
    tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S – 107 07.16 E. Pesawat ini
    berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal
    Pinang pada Pukul 07.10 WIB. Pesawat sempat meminta kembali ke tempat
    pemberangkatan semula (return to base) sebelum akhirnya hilang dari
    radar.

    Badan SAR Nasional (Basarnas) memastikan pesawat Lion Air JT610 jatuh di
    perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Korban dari pesawat nahas akan
    dievakuasi ke RS Polri.

    Pesawat membawa 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua bayi dengan pilot, kopilot, dan lima awak pesawat (Ant/KI/TK)

  • Pencarian Korban Pesawat Lion Air JT 610 Selama Tujuh Hari

    Pencarian korban Lion Air. Foto : Kompas.com

    JAKARTA, KABAR.ID- Badan SAR Jawa Barat menyatakan pencarian korban pesawat Lion Air JT
    610, yang jatuh di perairan Karawang, Jabar, Senin (29/10) pagi, akan
    berlangsung selama tujuh hari.

    Kepala Badan SAR Jawa Barat Deden Ridwansyah di Karawang, Senin
    (29/10), mengatakan jika mengacu pada standar operasional prosedur yang
    dimiliki Basarnas, maka pencarian korban dilakukan selama tujuh hari.

    “Sesuai prosedur, pencarian akan dilaksanakan selama tujuh hari. Tapi,
    jika ada tanda-tanda dan masih dibutuhkan, maka waktu pencarian bisa
    diperpanjang,” katanya.

    Hingga Senin (29/10) malam, tim gabungan masih melakukan pencarian di
    permukaan sekitar area Tanjung Karawang. Sebab pencarian dengan
    melakukan penyelaman tidak memungkinkan dilakukan pada malam hari.

    Untuk sementara ini, fokus pencarian tim ialah mencari tahu posisi pasti
    jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. Tim gabungan berharap malam ini dapat
    mengetahui lokasi jatuhnya pesawat. Sehingga pada Selasa pagi,
    pencarian korban bisa dilakukan dengan optimal.

    Sementara itu, Tim Basarnas bersama Polri, dan TNI akan mengerahkan 100
    penyelam pada pencarian pesawat Lion Air yang tenggelam di perairan
    Tanjung Karawang pada Selasa. (ant/ki)

  • Rusdi Kirana Sampaikan Bela Duka Cita Atas Jatuhnya Pesawat Lion Air JT610

    Rusdi Kirana.

    KUALA LUMPUR, KABAR.ID – Pendiri dan CEO Lion Air Grup Rusdi
    Kirana menyampaikan bela sungkawa dan duka cita atas insiden jatuhnya
    Pesawat Lion Air JT610 di Perairan Karawang Provinsi Jawa Barat, Senin
    (29/10).

    Pernyataan Dubes RI di Kuala Lumpur tersebut disampaikan
    melalui akun instagram-nya rusdi.kirana yang hingga Selasa (30/10)
    pukul 11.00 sudah mendapatkan 388 “like”.

    Dalam postingan foto
    saat memimpin Upacara Hari Sumpah Pemuda dengan didampingi ajudan-nya,
    Rusdi mengatakan Senin pagi memimpin apel peringatan Hari Sumpah Pemuda
    diiringi semangat bagi pemuda dan pemudi Indonesia untuk Republik ini.

    “Dan
    dalam kesempatan ini saya juga menyampaikan rasa bela sungkawa dan duka
    cita yang mendalam atas insiden #JT610. Mari kita sama-sama
    bergandengan tangan untuk mendoakan yang terbaik bagi saudara kita
    beserta para keluarga insiden ini,” jelasnya.

    Status Rusdi Kirana mendapat sejumlah tanggapan diantaranya dari Amir Hakimin mahasiswa aviasi dari Universitas Kuala Lumpur.

    “Pak Rusdi Kirana kami ucapkan takziah (bela sungkawa) atas tragedi pesawat Lion Air,” katanya.

    Lion Air Grup selama ini sudah bekerjasama dengan Lion Air Grup untuk membuka jurusan penerbangan di kampus tersebut.

    Ucapan yang sama disampaikan oleh mantan penyanyi Indonesia yang kini tinggal di Kuala Lumpur, Merry Andani.

    “Innalillahi
    Wa Inna Ilaihi Rojiun. Pak Dubes Rusdi Kirana kami turut berduka cita
    atas musibah Lion Air JT610. Semoga seluruh keluarga korban diberikan
    ketabahan. Aamiin,” ujar Ketua Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia
    (Ipemi) Malaysia tersebut.

    Saat kejadian kemarin pendiri Batik
    Air, Malindo Air dan LionAirThai ini enggan memberikan tanggapan kepada
    media baik saat di-japri maupun melalui sekretarisnya karena menurut
    informasi sejumlah staf di KBRI Kuala Lumpur sangat “shock” dan sedih
    dengan peristiwa tersebut.

    “Saat mempimpin upacara terlihat sudah
    tidak fokus. Mungkin baru menerima telepon musibah Lion Air,” ujar
    seorang staf yang enggan disebut namanya.

    Seorang pejabat
    mengatakan Dubes Rusdi Kirana berangkat ke Jakarta dengan pesawat
    pribadinya Senin sore (29/10) jam 18.00 waktu Malaysia.

    Sejumlah agenda seperti kunjungan ke Kinabalu dia batalkan.(Ant/KI)

  • Si UUS Bikin ‘Kasus’

    Oleh: Nasrudin Joha*

    Heboh penetapan status tersangka UUS oleh inspektur polisi India bernama PRIYA AMARAJ (H)TAK TERTUMPAH KHAN. Pengembangan kasus bendera, melebar kepada penetapan UUS sebagai tersangka. PRIYA menyebut ‘KALO UUS TIDAK BAWA BENDERA, PASTI TIDAK TERJADI INSIDEN PEMBAKARAN BENDERA’ ujarnya.

    Di kampung UUS, semua yang terkait dan terafiliasi UUS dibuat cemas, keadaan genting dan mencekam. Ibu UUS dengan terbata dan ketakutan menuturkan ‘UUS itu anak saya, kalau saya tidak melahirkan UUS pastilah tidak terjadi insiden pembakaran bendera’ ungkapnya. Ia khawatir, akan dijadikan tersangka karena pengembangan kasus oleh inspektur polisi PRIYA AMARAJ KHAN.

    Tidak hanya ibu UUS, ayah UUS juga mengunggah ungkapan keresahan yang sama. Dia merasa menyesal, telah menikahi ibu UUS dan akhirnya memiliki anak UUS. Andaikan dahulu ia tidak tergoda kecantikan ibu UUS, terpikat menikahinya dan akhirnya memiliki anak UUS, pastilah musibah pembakaran bendera tidak terjadi. Ayah UUS sangat khawatir, tiba-tiba dipanggil polisi dan naik status, dari sanksi menjadi tersangka.

    Bahkan, dokter Ray yang dahulu membantu persalinan UUS juga gemetaran. Kabarnya, UUS dulu nyaris meninggal saat baru dilahirkan. Tetapi atas pertolongan sang dokter, UUS selamat. Sang dokter khawatir terjerat pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP karena terlibat ‘delik perbantuan’ karena membantu menyelamatkan UUS yang kelak membakar bendera. Seharusnya, sang dokter dahulu menuruti petuah ‘hidir’ yang mengatakah anak ini harus dibunuh karena kelak akan bikin masalah.

    Giliran perusahaan ekspedisi, yang demam siang malam, khawatir izin usahanya dicabut karena telah membantu mengirim pesanan UUS membeli bendera secara online. Ibu Ria, yang memiliki usaha rumahan online juga ketakutan, karena bendera UUS dibeli darinya.

    Pada malam yang hening, seluruh keluarga UUS bermusyawarah. Mereka hendak mencari akar persoalan penyebab terbakarnya bendera tauhid. Awalnya, mereka menyalahkan orang tua UUS. Namun kemudian, mereka sadar orang tua UUS tidak mungkin ada kalau tidak ada kakek dan nenek UUS. Berpindahlah mereka menyalahkan kakek dan nenek UUS.

    Namun, argumentasi inipun patah. Sebab, kakek nenek UUS tidak mungkin ada kecuali karena adanya Bapak ibunya kakek neneknya UUS. Clear, mereka akar masalahnya.

    Namun, argumentasi ini juga akhirnya gugur. Sebab, orang tua kakek neneknya UUS tidak mungkin ada kecuali ada kakek neneknya orang tuanya kakek neneknya UUS. Kesimpulan ini lebih kuat. Hampir saja musyawarah diputus. Tapi interupsi kembali terjadi. Sebab, itu bukanlah akar persoalan.

    Setelah diurut hingga larut malam, akhirnya musyawarah sampai ada Nasab awal UUS, yakni Adam dan Hawa. Akhirnya, ditemukan kesimpulan bahwa penyebab pembakaran bendera adalah kesalahan Adam dan Hawa yg melanggar larangan Allah SWT untuk tidak mendekati buah kuldi. Berarti, akar masalah pembakaran bendera adalah buah kuldi.

    Setelah kronologi dan kesimpulan rapat disampaikan kepada inspektur PRIYA AMARAJ, polisi melakukan pengembangan kasus. Saat ini polisi dengan menyidik buah kuldi dan mempertimbangkan untuk menjadikannya sebagai tersangka pembakaran bendera.

    Beberapa pertanyaan pengembangan kasus sedang dibuat polisi. Diantara pertanyaan yang telah masuk daftar penting adalah :

    1. Buah kuldi itu tanaman vegetatif atau generatif ?
    2. Termasuk marga apa ?
    3. Apa saja kandungan vitamin dan mineral buah kuldi ?
    4. Mungkinkah buah kuldi dibuat Juice, seperti mangga dan sirsak ?
    5. Dst..

    Hingga Anda membaca artikel ini, Penenggak hukum yang dipimpin oleh inspektur PRIYA AMARAJ (H) KHAN, sedang sibuk membuat simulasi pertanyaan untuk pengembangan kasus Buah Kuldi. Ini adalah prestasi terbesar sepanjang sejarah, jika polisi mampu mengungkap kasus ini. [].

    *Penulis adalah pemerhati social politik.